Setelah sempat terhalang virus pada musim lalu, Zoe Bäckstedt kini bersiap menghadapi musim Klasik dan sekali lagi bertandang ke ajang balap favoritnya, Paris-Roubaix Femmes avec Zwift.
Pembalap berusia 20 tahun ini menjalani debutnya di Paris-Roubaix pada 2023 dan finis di urutan ke-16 tahun lalu. Dia pun bertekad untuk mengikuti jejak kesuksesan ayahnya, Magnus Bäckstedt, yang pernah menjuarai balapan versi putra.
Bäckstedt baru saja merampungkan musim cyclocross dengan meraih gelar juara dunia kedua di kelompok U-23 di Liévin.
"Saya akan beristirahat sebentar dan kemudian mulai mempersiapkan diri untuk Klasik dalam beberapa minggu ke depan. Saya akan balapan hingga Roubaix dan kemudian mengambil masa istirahat panjang," ucapnya.
Bäckstedt mengungkap bahwa kondisi kesehatannya musim lalu memaksanya mengubah jadwal balap road and cyclocross.
"Saya tidak banyak tampil di Klasik tahun lalu," katanya. "Kami menyikapi musim cyclocross sedikit berbeda, karena pada musim panas tahun ini saya sakit.
"Saya tidak bisa mengikuti jadwal balap penuh seperti yang saya inginkan di road. Seluruh musim road dan cyclocross saya akan terlihat berbeda jika musim panas berjalan lancar. Dalam hidup, ada saja rintangan yang datang, jadi kami hanya perlu beradaptasi."
Dia akan menjalani musim ketiganya bersama Canyon-Sram zondacrypto pada 2025 dan mengaku masih banyak belajar dari para pembalap senior di timnya.
"Yang saya pelajari dari Klasik… hanyalah belajar dari para pembalap senior di skuat ini. Mereka sudah mengikuti semua balapan ratusan kali dan tahu segalanya, juga kepercayaan diri dan saling belajar satu sama lain," katanya.
"Itu soal mempercayai apa yang Anda ketahui dan apa yang ingin Anda lakukan, terjun langsung, dan bersenang-senang di sana.
"Saya menikmati Klasik dan terutama Roubaix. Itu pada dasarnya balapan cyclocross dengan sedikit jalan di tengahnya. Saya tidak tahu apa lagi yang bisa saya cintai tentang balapan itu."
Bäckstedt menjadi favorit di Kejuaraan Dunia Cyclocross UCI di Liévin dan harus mengatasi dua kali kecelakaan di lap pertama sebelum kembali bangkit ke depan.
Balapan untuk timnas Inggris, dia juga menjadi bagian dari tim pemenang yang mengamankan kemenangan dalam estafet campuran, sehingga dia membawa pulang dua medali emas dari Liévin.
"Rasanya agak tidak nyata," kata Bäcstedt. "Saya sangat senang dengan hasil ini.
"Keluar dari kejuaraan ini dengan satu gelar sudah menjadi sebuah prestasi, apalagi ditambah gelar estafet tentu menjadi hal yang luar biasa.
"Orang bisa memberi saya tekanan dari luar, tapi saya tidak mendengarkan, tidak menanggapinya, dan itu semua adalah apa yang Anda berikan pada diri sendiri,
"Saya hanya berusaha menjaga kesenangan dan keluar untuk menikmati balapan dengan sepeda saya. Mungkin tidak terlihat seperti itu pada lap pertama, tapi sebenarnya itu adalah trek yang cukup menyenangkan dan cukup sulit secara mental.
"Banyak yang harus diperhatikan soal rintangan dan seperti apa rintangan itu. Otak menjadi sedikit lelah pada akhirnya. Saya sangat menikmatinya."
Membicarakan kecelakaan di lap pertama, Bäckstedt mengatakan, "Saya tahu begitu saya jatuh dan kembali ke sepeda, adrenalin benar-benar meningkat, dan setiap saat saya bisa memaksa, saya akan memaksakan diri dan memberikan segalanya.
"Saya kembali dengan cukup baik, dan setelah itu, saya hanya berusaha menjaga jarak sebisa mungkin dan tidak membiarkannya terlepas.
"Ada beberapa momen yang sulit, tapi trek ini sangat berbeda dengan yang terlihat saat pengintaian pagi ini.
"Saya tidak benar-benar berharap itu akan berubah seperti ini, saya tahu itu akan menjadi berlumpur dan licin, ada banyak tikungan yang mengarah ke arah yang berlawanan dengan yang diinginkan."
Setelah musim 2024 terdampak oleh virus, Bäckstedt kembali dengan gaya, meraih kemenangan profesional pertamanya di Simac Ladies Tour dalam time trial individu dan menempati posisi ketiga secara keseluruhan.
Namun, si youngster ini mengatakan bahwa balapan etape itu hanya digunakan untuk membangun kebugaran untuk musim cyclocross-nya.
"Balapan etape itu bagi saya seperti batu loncatan untuk menjadi lebih baik di musim ‘cross," kata Bäckstedt.
"Hanya untuk mengembalikan performa balapan. Saya tidak pergi ke sana untuk naik podium atau menjadi ketiga secara keseluruhan.
"Saya hanya pergi ke sana untuk menjalani balapan etape dan melihat bagaimana hasilnya. Pada akhirnya, saya keluar dengan kemenangan etape World Tour dan podium GC, jadi saya juga cukup terkejut."