Kompasiana, Sabtu, 5 Februari 2023
Étoile de Besseges, balap sepeda bergengsi di Prancis, diwarnai kontroversi pada etape ke-3. Sejumlah tim besar, seperti Soudal-QuickStep dan EF Education-EasyPost, memilih mundur karena kekhawatiran akan keselamatan pebalap.
Pasalnya, selama etape 2 dan 3, ditemukan mobil yang melintas di rute balap. Pihak UCI selaku penyelenggara telah membuka penyelidikan dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya masalah ini.
Namun, meski dihadapkan pada dilema keselamatan, pebalap Lotto, Arnaud De Lie, tetap memutuskan untuk melanjutkan lomba. Pilihannya ini berbuah manis dengan kemenangan di etape ke-3 yang diguyur hujan.
Dilema Berat
De Lie mengakui bahwa ia sempat dilanda keraguan. Ia sempat masuk ke mobil untuk menghangatkan tubuh. Namun, ketika mendengar ancaman bahwa lomba akan dibatalkan jika tidak dilanjutkan, ia merasa terpukul.
"Keselamatan pebalap memang utama. Mobil di jalur balap tidak dapat diterima. Tetapi di sisi lain, lomba-lomba seperti ini dapat terus eksis karena pebalap," ujarnya.
"Berkat penyelenggara, kami bisa menjalani hasrat kami. Itulah sebabnya saya memutuskan untuk tetap melanjutkan lomba," imbuh De Lie.
Keputusan yang Dihormati
Meski rekan setimnya banyak yang memilih mundur, De Lie dan Baptiste Veistroffer bertekad untuk terus berlaga. Mereka bertahan dari berbagai serangan Cofidis dan akhirnya berhasil finis di etape ke-3 dengan kemenangan sprint.
De Lie mengungkapkan rasa senangnya atas kemenangan tersebut, meski diraih di tengah kondisi yang penuh tekanan. Ia juga berharap keputusannya untuk tetap balapan merupakan pilihan yang tepat.
"Saya juga menghormati penyelenggara. Mereka bekerja sangat keras. Dan saya menang, di cuaca yang saya sukai, setelah hari yang gila. Rasanya seperti pahlawan. Saya sangat senang dengan kemenangan ini," tutup De Lie.
Kontroversi Étoile de Besseges ini menjadi pengingat penting akan pentingnya keselamatan dalam dunia balap. Penyelenggara perlu mengutamakan aspek ini dan memastikan rute balap aman dari gangguan yang membahayakan pebalap.