Kompasiana.com – Ajang balap sepeda Étoile de Bessèges di Prancis diwarnai kerusuhan yang menyebabkan sejumlah tim mengundurkan diri. Hal ini dipicu oleh serangkaian insiden yang membahayakan keselamatan para pembalap.
Pada tahap kedua, seorang pengemudi mobil memasuki lintasan dan bertabrakan dengan para pembalap yang sedang berlomba. Akibatnya, Maxim van Gils dari Red Bull-Bora-Hansgrohe mengalami cedera. Insiden serupa terjadi pada tahap ketiga, yang memicu protes massal dari beberapa tim.
Soudal-QuickStep, Red Bull-Bora-Hansgrohe, Decathlon AG2R La Mondiale, EF Education-EasyPost, Ineos Grenadiers, dan Uno-X Mobility menolak melanjutkan balapan. Mereka menilai panitia penyelenggara gagal mencegah pembalap liar memasuki lintasan.
Tim Kern Pharma menyusul langkah tersebut pada hari berikutnya. "Kami memprioritaskan kesehatan pembalap dan staf teknis karena tidak ada jaminan keselamatan yang memadai," bunyi pernyataan tim tersebut di media sosial.
Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI) telah meluncurkan penyelidikan atas masalah ini. Presiden Asosiasi Pembalap Profesional (CPA) Adam Hansen mengecam kelalaian penyelenggara yang menyebabkan insiden tersebut.
"Dengan situasi seperti ini, CPA dalam SafeR akan mendorong penyelenggara balap papan atas untuk berbagi pengetahuan dengan penyelenggara yang lebih kecil," ujarnya.
Insiden ini menyoroti pentingnya keselamatan dalam olahraga balap sepeda. Penyelenggara harus memberikan jaminan keamanan yang memadai untuk melindungi para pembalap dari bahaya potensial.
Meskipun beberapa tim mengundurkan diri, ada juga yang tetap berpartisipasi. Pihak penyelenggara mengapresiasi sikap profesional para pembalap tersebut.
Étoile de Bessèges akan ditutup dengan time trial individu sepanjang 10,6 kilometer di Ales pada hari Minggu. Namun, kerusuhan yang terjadi memunculkan pertanyaan tentang standar keselamatan dalam ajang balap sepeda, yang perlu mendapat perhatian serius di masa mendatang.
