Oleh: Redaksi Kompasiana
Baru-baru ini, dunia balap sepeda diramaikan dengan penerapan aturan baru dari UCI (Union Cycliste Internationale), yakni kartu kuning. Aturan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pembalap dalam adu sprint yang akhir-akhir ini semakin berbahaya.
Danny van Poppel (Red Bull-Bora-Hansgrohe) menjadi pembalap pertama yang menerima kartu kuning dalam ajang Tour Down Under. Ia kemudian menjadi pembalap pertama yang menerima dua kartu kuning di UAE Tour.
Hukuman kartu kuning diberikan karena "penyimpangan dari jalur yang dipilih yang menghalangi atau membahayakan pembalap lain." Dalam kasus Van Poppel, ia dinyatakan menghalangi Arvid de Kleij (Tudor) saat finis.
Meskipun telah menerima dua kartu kuning, Van Poppel tidak akan dijatuhi sanksi skorsing. Hukuman yang lebih berat hanya akan diterapkan jika seorang pembalap menerima dua kartu kuning dalam balapan yang sama atau tiga kartu kuning dalam periode 30 hari.
Reaksi terhadap aturan baru ini beragam. Mark Renshaw, mantan pembalap terkemuka dan direktur olahraga Astana, menilai bahwa penerapan kartu kuning masih belum konsisten.
"Menurut saya, dari apa yang saya lihat sejauh ini di Tour Down Under dan UAE Tour, saya tidak akan mengatakan mereka memberikan kartu kuning dengan longgar, tetapi mungkin ada beberapa kesempatan di mana mereka bisa memberikan lebih banyak," ujar Renshaw.
Van Poppel sendiri berpendapat bahwa aturan baru ini memang perlu untuk meningkatkan keselamatan, tetapi ia juga menyoroti masalah konsistensi.
"Tentu saja, sesuatu harus diubah karena bersepeda semakin berbahaya. Tapi yang membuat saya frustrasi adalah saya sudah melihat beberapa sprint di mana mereka tidak memberikan kartu kuning [padahal seharusnya]," kata Van Poppel.
"Jadi bagi saya, mereka harus memperlakukan semua orang sama dan melakukan hal yang benar. Mereka menghukum saya di Tour Down Under tetapi kemudian Anda melihat hal-hal di balapan lain dan saya duduk di sofa di rumah dan sangat frustasi melihat mereka tidak konsisten."
Pembalap lain seperti Jasper Philipsen (Alpecin-Deceuninck) dan Jonathan Milan (Lidl-Trek) menanggapi aturan baru ini dengan lebih diplomatis. Mereka menyatakan bahwa mereka akan berusaha menyesuaikan diri dengan aturan tersebut dan menghormati keputusan juri.
Penerapan aturan kartu kuning ini masih dalam tahap awal dan kemungkinan akan terus diperbaiki kedepannya. Namun, aturan ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan keselamatan dalam balap sepeda dan menciptakan lingkungan yang lebih adil bagi para pembalap.