Lizzie Deignan, pembalap sepeda Inggris, optimistis bisa menembus seleksi tim Olimpiade Paris meski mengalami patah tulang lengan pada April lalu. Cedera ini memaksa Deignan absen dari sejumlah balapan klasik penting, termasuk Tour of Flanders dan Ardennes Classics.
"Saya memang kehilangan sejumlah balapan penting untuk seleksi Olimpiade," kata Deignan. "Tapi masih ada banyak waktu untuk siap dan bersaing di sana."
Meski mengakui waktu pemilihan yang kurang menguntungkan, Deignan bertekad memaksimalkan pemulihannya. "Saya harus fokus dan profesional dalam memulihkan diri," ujarnya. "Dengan waktu ekstra di rumah, saya bisa menyelesaikan hal-hal lain dan tetap fokus pada tujuan saya."
Rencana terdekat Deignan adalah memimpin tim Inggris pada Tour of Britain Women. Ia menargetkan kemenangan secara keseluruhan setelah pulih dari cedera. "Saya menantikan hari-hari berat di sekitar Manchester dan tanjakan di Peaks, itu akan cocok dengan saya," tuturnya.
Deignan percaya bahwa memenangkan balapan besar sebelum Olimpiade sangat penting. "Tur Wanita selalu cocok dengan saya, balapan di Inggris selalu cocok dengan saya," katanya. "Saya ingin menang di Tur Wanita untuk membangun kepercayaan diri jelang Olimpiade."
Untuk pemulihan cederanya, Deignan berpedoman pada pengalamannya kembali fit setelah memiliki dua anak. "Suami saya pernah mengalami patah tulang, jadi dia bisa membimbing saya," katanya. "Ini tentang bersabar. Saya sedikit kesulitan mengetahui tingkat rasa sakit yang wajar, karena saya diberitahu bahwa terkadang saya harus mendorong diri melampaui batas tertentu."
Dengan kegigihan dan dukungan dari suaminya, Deignan berharap bisa segera kembali ke performa terbaiknya. Optimisme tinggi terpancar dari pembalap berusia 35 tahun ini untuk meraih tiket ke Olimpiade Paris.
