Beranda Balap Malapetaka Dwars Door Vlaanderen: Van Aert Cedera Parah, Mimpi Musim Semi Pupus

Malapetaka Dwars Door Vlaanderen: Van Aert Cedera Parah, Mimpi Musim Semi Pupus

70
0

Pembalap sepeda Wout van Aert mengungkapkan perasaannya setelah mengalami kecelakaan mengerikan di ajang Dwars Door Vlaanderen yang mengakhiri musim pertamanya untuk tahun ini. Kecelakaan tersebut menewaskan tujuh tulang rusuk, tulang selangka, dan tulang dada Van Aert, membuatnya dilarikan ke rumah sakit.

Dalam sebuah film dokumenter yang dirilis oleh timnya, Visma-Lease a Bike, Van Aert menceritakan kembali kengerian yang dialaminya saat kejadian. "Saya ingin segera menepi ke pinggir jalan," kenangnya. "Ketika saya mencoba bergerak, saya merasakan ada yang salah dengan bahu dan pinggul saya. Kemudian saya merasakan sakit yang luar biasa sampai saya diberi obat kuat di rumah sakit sehingga setengah jam pertama itu benar-benar mengerikan."

Van Aert tadinya menargetkan kemenangan di Tour of Flanders atau Paris-Roubaix sebelum memulai debutnya di Giro d’Italia. Namun, cederanya membuatnya absen dari dua ajang Monument tersebut. Visma kemudian mengumumkan bahwa ia tidak akan pulih tepat waktu untuk Giro.

Direktur Olahraga Visma, Grischa Niermann, mengatakan saat itu, "Astaga, balapannya selesai. Musim Semi Klasik dan Giro akan berakhir."

Empat minggu setelah kecelakaan, Van Aert kembali mengendarai sepedanya untuk pertama kalinya. Ia menyesali nasib buruknya dan berbicara tentang bagaimana keberuntungan seorang pembalap bisa berubah secara tiba-tiba di dunia balap sepeda profesional.

"Para pembimbing saya mengatakan pemulihan saya berjalan baik," jelas Van Aert. "Tentu saja perasaan yang luar biasa bisa memakai celana pendek balap lagi, meski itu juga tantangan."

"Lalu tiba-tiba saya tersadar bahwa saya mungkin sedang dalam kondisi terbaik yang pernah saya alami, dan tiba-tiba saya berada dalam kondisi yang paling buruk. Rasanya senang bisa sedikit aktif lagi dan akan sangat luar biasa ketika saya bisa keluar rumah lagi."

Van Aert mengungkapkan bahwa ia menonton Tour of Flanders dari rumah tetapi tidak bisa menyaksikan Paris-Roubaix. Rival lamanya, Mathieu van der Poel, memenangkan kedua balapan tersebut.

Ia mengakui bahwa menjelang Paris-Roubaix, ia mengalami masa-masa yang paling sulit secara mental dalam proses pemulihannya. "Saya tidak berada di rumah saat Roubaix, saya mengikutinya dari jauh," ujarnya. "Tapi mungkin saya merasa lebih sulit. Saya mulai menyadari bahwa ini belum berakhir. Bahwa saya masih sangat lelah dan masih harus pulih dari luka-luka saya dan masih sangat jauh dari latihan."

"Ditambah dengan menyaksikan salah satu balapan terindah tahun ini, itu adalah momen tersulit bagi saya secara mental dalam beberapa minggu terakhir."

Masih belum diketahui kapan pembalap Belgia itu bisa kembali bertanding. Tujuan besarnya berikutnya yang dijadwalkan adalah balap jalan raya dan time trial di Olimpiade Paris.

Kemungkinan kembali ke Tour de France sebelum itu masih belum jelas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini