Pembalap veteran Luke Rowe telah mengumumkan akan mengakhiri kariernya di akhir musim ini, menandai berakhirnya 13 tahun berkarier di ajang profesional.
Pria asal Wales tersebut telah membalap bersama Team Sky dan Ineos Grenadiers sejak menjadi profesional pada 2012. Rowe dikenal sebagai spesialis balap klasik berbatu (cobbled Classics) dan menjadi salah satu kapten jalan (road captain) terbaik di peloton seiring kemajuan kariernya.
Pembalap berusia 34 tahun itu awalnya merencanakan pensiun pada akhir musim 2025, tetapi memutuskan untuk mempercepat pengunduran dirinya menjadi akhir musim ini. Ia mengungkapkan bahwa kecelakaan terbaru pada ajang E3 Saxo Classic dan cedera yang diakibatkan menjadi faktor dalam pengambilan keputusan tersebut.
"Saya telah memiliki karier yang luar biasa dan saya sama sekali tidak menyesal," kata Rowe. "Namun, 18 bulan terakhir telah menjadi ujian dengan berbagai cara. Dengan kecelakaan dan cedera baru-baru ini, rasanya sekarang adalah waktu yang tepat untuk mundur, kembali ke Wales, dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga saya."
Rowe mengatakan masih berharap dapat kembali bersepeda sebelum mengakhiri kariernya, dengan berpartisipasi di Tour of Britain (1-8 September) sebagai balapan terakhirnya.
"Untuk saat ini, saya fokus pada pemulihan dari cedera terbaru dan bekerja sama dengan tim dan dokter untuk kembali bersepeda," katanya. "Masih ada sisa musim dan saya ingin membalap lagi pada 2024, dengan Tour of Britain sebagai balapan impian untuk mengakhiri karier saya. Para penggemar di seluruh dunia selalu luar biasa, tetapi akan sangat istimewa untuk mengakhiri karier saya di Inggris di hadapan para penggemar tuan rumah."
Selama berkarier, Rowe telah meraih dua kemenangan sebagai profesional, masing-masing satu etape di Tour of Britain 2012 dan Herald Sun Tour 2017. Ia juga mencatatkan finis 10 besar di Paris-Roubaix dan Tour of Flanders.
Namun, pencapaian terbesarnya datang sebagai road captain dan domestique, membantu membimbing rekan satu tim meraih kemenangan di balapan-balapan terbesar.
Dari 10 partisipasinya di Grand Tour, Rowe menjadi bagian dari lima kemenangan Tour de France, tiga untuk Chris Froome dan satu untuk Geraint Thomas dan Egan Bernal masing-masing. Ia juga menjadi anggota tim di balik kemenangan Michał Kwiatkowski di Milan-San Remo dan kemenangan Dylan van Baarle di Paris-Roubaix.
"Saya memiliki begitu banyak kenangan indah dan saya menyukai setiap bagian dari menjadi pembalap sepeda profesional," kata Rowe. "Banyak orang yang berperan penting dalam karier saya, terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu."
CEO Ineos Grenadiers John Allert memberikan penghormatan kepada Rowe baik di dalam maupun di luar sepeda, menyebutnya "bagian besar dari apa yang membuat tim begitu istimewa" dan memuji kemampuannya "menurunkan kebijaksanaan, pengalaman, dan pengetahuan taktis" kepada para pembalap muda di tim.
"Luke adalah bagian besar dari apa yang membuat tim ini begitu istimewa. Dia telah hadir sejak awal dan memainkan peran besar dalam kemenangan terbesar kami dan beberapa momen paling ikonik dalam sejarah tim," kata Allert.
"Luke bukan hanya seorang pembalap yang pemberani, tangguh, dan kuat yang dapat membaca dan mengendalikan balapan seperti sedikit pembalap lainnya, tetapi dia juga kepribadian yang fantastis dan rekan setim yang luar biasa di luar sepeda. Dalam beberapa tahun terakhir, dia telah menjadi mentor yang bersedia bagi pembalap muda kami, mewarisi kebijaksanaan, pengalaman, dan pengetahuan taktisnya."
"Kami semua akan merindukan Luke, tetapi dia akan selalu menjadi Grenadier, dan saya yakin dia memiliki masa depan yang cerah di beberapa aspek olahraga yang sangat dia cintai. Saya yakin berbicara untuk semua orang yang pernah bekerja dengan Luke, ketika saya mengucapkan terima kasih atas segalanya dan semoga sukses untuk sisa musim ini."
