Fossano, Italia – Giro d’Italia menjadi saksi kejutan dramatis pada Senin (30/5). Pemimpin balapan, Tadej Pogačar (UAE Team Emirates), melancarkan serangan telat pada etape yang seharusnya cocok untuk sprinter. Dia beradu sprint bersama Geraint Thomas (Ineos Grenadiers), peringkat kedua klasemen umum.
Mikkel Honoré (EF Education-EasyPost) membuka serangan dengan 3,5 kilometer tersisa. Namun, Pogačar dan Thomas segera mengejar dan melampauinya. Akselerasi kedua dari Pogačar di jalanan Fossano membuat hanya Thomas yang mampu mengikutinya.
"Saya terkejut melihat kami unggul jauh," kata Thomas. "Tapi saya tahu para sprinter akan mengejar."
Thomas, yang sebelumnya memprediksi Pogačar akan menyerang, mengaku terkejut dengan aksi terakhir ini. Dia hanya berencana menghindari masalah dan menjaga posisi. Namun, ketika melihat Pogačar dan Honoré menyerang, dia merasa harus ikut.
Meski berjuang keras, Thomas mengaku kesulitan mengimbangi Pogačar. "Dia sangat kuat, dia membuat saya kewalahan," ujarnya.
Serangan Pogačar ini merupakan serangan ketiganya dalam tiga hari. Thomas mengakui terkejutnya, tapi juga mengapresiasi performa lawannya.
"Dia melakukan apa yang biasanya dia lakukan," kata Thomas. "Saya tidak menyangka ada serangan di tanjakan pendek itu. Saya kira itu akan menjadi balapan cepat dan membuat orang berpikir dua kali."
Pada akhirnya, Pogačar dan Thomas berhasil mencapai garis akhir, meski hanya tertinggal beberapa ratus meter. Thomas tetap puas dengan penampilannya sejauh ini, meski tidak menyangka Pogačar akan menyerangnya di etape yang seharusnya tenang.
