Jakarta – Dunia balap sepeda bergembira dengan kabar potensial kembalinya Milan-San Remo putri. Penyelenggara RCS Sport mengindikasikan rencana peluncuran ulang pada 2025 dengan rute yang akan menyertakan tanjakan Cipressa dan Poggio yang ikonik.
Milan-San Remo putri yang dulu dikenal sebagai Primavera Rosa pernah diadakan pada 1999-2005. Trixi Worrack menjadi pemenang terakhir edisi tersebut. Balapan ini menempuh jarak 118km terakhir dari rute balapan putra, termasuk tanjakan Cipressa dan Poggio.
Wacana menghidupkan kembali balapan putri ini telah berhembus selama beberapa tahun. RCS Sport sempat menyebut kemungkinan pada 2023, lalu pada 2024.
Keberanian RCS mengambil alih Giro d’Italia Putri memperkuat spekulasi tentang peluncuran kembali Milan-San Remo putri pada 2024. RCS bertekad menjadikan Il Lombardia putri sebagai Monumen berikutnya yang menggelar balapan wanita.
Saat ini, tiga Monumen telah memiliki kategori putri, yaitu Tour of Flanders, Paris-Roubaix, dan Liège-Bastogne-Liège. Lizzie Deignan tercatat sebagai satu-satunya pembalap yang mampu menang di ketiganya.
Konfigurasi rute Milan-San Remo putri masih belum dikonfirmasi. Ada kemungkinan balapan dimulai dari Genoa dan berakhir di San Remo.
Kembalinya Milan-San Remo putri akan mengacak kalender Women’s WorldTour. Trofeo Alfredo Binda, balapan putri bergengsi lainnya, saat ini diadakan sehari setelah Milan-San Remo putra. Penyelenggaraan Milan-San Remo putri pada akhir pekan yang sama bisa berdampak pada jadwal.
RCS Sport disebut akan mengajukan permintaan agar Milan-San Remo putri dan putra digelar pada hari yang sama untuk mengatasinya. Namun, secara logistik akan sulit menggelar dua balapan Women’s WorldTour pada akhir pekan yang sama, seperti kasus Strade Bianche.
Kepastian nasib Milan-San Remo putri akan dibahas dalam pertemuan Professional Cycling Council (PPC) dengan UCI. Dengan antusiasme yang tinggi dan dukungan dari RCS Sport, kebangkitan Monumen bersejarah ini tampaknya tinggal menunggu waktu.
