Dalam sebuah kemenangan tak terduga, Benjamin Thomas dari Cofidis memanfaatkan taktik cerdik dari kelompok empat pembalap pelarian untuk meraih kemenangan pada tahap kelima Giro d’Italia.
Kelompok pelarian, yang juga terdiri dari Michael Valgren (EF Education-EasyPost), Andrea Pietrobon (Polti Kometa), dan Enzo Paleni (Groupama-FDJ), berhasil mengelabuhi peloton yang mengejar sengit untuk menyiapkan sprint terakhir.
Dengan kaki yang gesit, Thomas mengungguli ketiga rivalnya dalam pertempuran sengit di garis finis. Kekalahan ini menambah kekecewaan peloton yang telah mengantisipasi sprint massal. Jonathan Milan (Lidl-Trek) finis kelima, tiga detik di belakang kuartet terdepan.
Kemenangan Thomas menandai kemenangan pertama bagi Cofidis pada musim ini, sementara selebrasi di podium semakin meriah dengan hadirnya rekan setimnya yang berbalut jersey merah muda, Tadej Pogačar. Pembalap Slovenia itu mempertahankan keunggulannya di klasemen umum, menunjukkan dominasinya yang berkelanjutan dalam balapan Grand Tour tahun ini.
Taktik cerdik para pelarian menjadi sorotan dalam tahap yang mendebarkan ini. Mereka mampu mengendalikan balapan, menyalip pebalap unggulan, dan membuktikan bahwa bahkan tim yang lebih kecil pun dapat mengatasi rintangan terbesar.
Dengan masih banyak etape tersisa, Giro d’Italia menjanjikan kejutan dan persaingan yang lebih sengit. Benjamin Thomas telah membuktikan bahwa ia adalah kekuatan yang harus diperhitungkan, sementara Tadej Pogačar tetap menjadi favorit kuat untuk mempertahankan mahkota pink jersey-nya.
