Mark Cavendish kembali unjuk gigi dalam etape kedua Tour of Hungary, Kamis (12/5). Pembalap kawakan berusia 38 tahun tersebut mencatatkan kemenangan keduanya musim ini, setelah sebelumnya menang di Tour Colombia.
Cavendish, yang memperkuat tim Astana Qazaqstan, berhasil mengalahkan Dylan Groenewegen dari Jayco-AIUla dan Jon Aberasturi dari Euskaltel-Euskadi di garis finis. Ia memanfaatkan bantuan sempurna dari rekan setimnya yang membantunya melakukan lead out.
Menurut Cavendish, ia sangat puas dengan kinerja timnya kali ini. Pasalnya, pada etape pertama mereka belum bisa memberikan lead out secara maksimal. Perbaikan pada etape kedua membuat Cavendish bisa melesat di 200 meter terakhir dan merebut kemenangan.
"Saya sangat senang dengan ini. Kemarin, kami tidak melakukan lead out dengan benar. Memang bagus, dan semua orang berkomitmen 100% kemarin, tapi kami sedikit terburu-buru dan terlalu cepat," ujar Cavendish.
Kemenangan di Tour of Hungary membuat Cavendish kini menempati posisi kelima dalam klasemen keseluruhan. Ia berjarak lima detik dari pemimpin lomba.
Prestasi ini menjadi penambah semangat bagi Cavendish yang berniat pensiun di akhir musim. Ia mengincar rekor kemenangan etape terbanyak di Tour de France yang saat ini dipegang bersama Eddy Merckx dengan 34 kemenangan.
Tahun lalu, Cavendish hampir saja memecahkan rekor tersebut di Bordeaux. Namun, ia dikalahkan oleh Jasper Philipsen yang akhirnya menjadi juara green jersey.
Musim ini, jadwal Cavendish sempat terganggu oleh sakit sehingga ia absen di Scheldeprijs. Ia juga mundur dari UAE Tour dan Tirreno-Adriatico karena masalah kesehatan. Cavendish baru kembali beraksi di Milano-Torino, tetapi kembali mengundurkan diri karena pilek.
Untuk memulihkan kondisinya, Cavendish sempat berpartisipasi dalam balapan amatir di Isle of Man. Kehadirannya di sana disebut cukup mengejutkan oleh para peserta.