Pada etape keenam Giro d’Italia yang menantang di trek kerikil, Pelayo Sanchez (Movistar) mengungguli Luke Plapp dan Julian Alaphilippe dalam sprint tiga pembalap untuk merebut kemenangan di Rapolano Terme.
Di balik kegagalan tersebut, para pembalap yang kalah memeluk Sanchez dan sesama pesaingnya dalam semangat sportivitas dan persaudaraan bersepeda. Dalam perlombaan yang heroik, Plapp dan Alaphilippe tetap mampu merayakan momen pribadi yang terhormat.
Plapp, peraih sprint Intergiro, mengaku bangga telah menantang kontrol para pebalap GC. Ia berhasil naik ke podium untuk merayakan kemenangan kecil setelah berhasil melepaskan diri dari pengawasan UAE Team Emirates.
Pebalap asal Australia itu pun mendapat pengakuan dan dukungan dari para pembalap lainnya, yang memberinya semangat dan rasa commiseration meski ia kecewa karena tidak menang.
Performa Plapp membuatnya naik dari posisi ke-21 ke posisi ke-15 dalam GC, mengumpulkan delapan detik dalam bonus waktu selama etape. Ia berambisi untuk mengejar waktu dan naik lebih tinggi di klasemen, mungkin bahkan masuk 10 atau 5 besar.
"Hari yang gila," ujar Plapp. "Perlombaan tidak terkendali sepanjang hari. Saat situasi lepas kendali, saya bisa melompat."
Meski Plapp menunjukkan kekuatannya di 40 km terakhir, Sanchez dan Alaphilippe juga tampil agresif dan berbagi beban kerja. Ketiga pembalap terlibat dalam pertarungan sengit untuk memperebutkan kemenangan etape.
Plapp mengakui bahwa ia mungkin bukan yang tercepat dalam sprint, sehingga taktiknya untuk menang sederhana: "Jika mereka tertinggal, mereka tertinggal."
"Mereka lebih kuat dari saya. Jadi ini selalu sulit, apalagi saat Anda berada di depan dengan jarak 1,5 km. Tidak banyak yang bisa Anda lakukan."
"Saya ingin bertaruh lebih banyak dan mengambil risiko di kilometer terakhir, tetapi pada saat yang sama, saya senang bisa mendapatkan beberapa detik di GC. Ini pertarungan, bukan? Apakah Anda mempertaruhkan segalanya untuk etape, menang, dan tertangkap, atau bertahan di posisi ketiga dan mendapatkan beberapa detik. Saya tidak menang pada akhirnya, tapi saya senang."