Napoli – Pembalap muda Olav Kooij berhasil mengukir sejarah dengan meraih kemenangan etape di Giro d’Italia untuk pertama kalinya dalam kariernya. Pembalap berusia 22 tahun dari tim Visma-Lease A Bike ini membuktikan keuletan dan kecerdikannya dalam balapan yang menantang pada etape ke-9 pada hari Sabtu (13/5).
Tanpa seorang pemandu di sisinya, Kooij menghadapi tantangan berat saat beberapa pembalap tangguh, seperti Julian Alaphilippe dan Jonathan Narváez, melancarkan serangan di tanjakan akhir. Narváez bahkan sempat memimpin dengan kurang dari 100 meter tersisa, namun Kooij berhasil menyusulnya.
Kooij menunjukkan kemampuannya beradaptasi dengan tetap mengikuti barisan depan meski timnya tidak menguasai peloton. Ia memanfaatkan momen saat Narváez tertangkap untuk melesat ke depan dan menyalip Jonathan Milan.
"Saya harus menyesuaikan diri di kilometer terakhir tanpa Christophe Laporte yang biasanya menjadi pemandu saya," ujar Kooij. "Namun, Tim van Dijke menempatkan saya pada posisi yang bagus, dan saya berterima kasih untuk itu."
Kooij juga mengakui bahwa banyak tim yang meragukan kemampuannya untuk menang dengan sprint. Namun, ia membuktikan bahwa taktik dan pengaturan waktu yang tepat lebih penting daripada kekuatan semata.
"Beberapa sprinter sudah tersingkir dari balapan, dan kami tidak memiliki jumlah yang cukup untuk mengendalikan etape ini," katanya. "Saya tidak yakin apakah kami bisa mengalahkan Narváez atau tidak, tetapi kami berhasil."
Menariknya, pemimpin klasemen Giro d’Italia Tadej Pogačar terlihat berperan sebagai pemandu untuk rekannya Juan Sebastian Molano. Kooij menyaksikan langsung bagaimana Pogačar berjuang keras untuk memberikan peluang bagi Molano.
"Awalnya, saya tidak yakin apa yang dia lakukan, saya pikir mereka hanya ingin dia tetap aman," ungkap Kooij. "Tapi mereka memilih strategi yang luar biasa dan menutup celah. Menakjubkan melihat Tadej dan bagaimana mereka bertaruh untuk Molano."
Meskipun tanpa pemandu utama, Kooij membuktikan kualitasnya dan menorehkan namanya dalam sejarah Giro d’Italia. Kemenangan ini menjadi pencapaian luar biasa bagi pembalap muda tersebut, mengingat banyaknya kesulitan yang ia hadapi pada etape ini.