Napoli – Kaden Groves dari tim Alpecin-Deceuninck terpaksa menelan kekecewaan setelah gagal meraih kemenangan perdananya di etape ke-9 Giro d’Italia 2023. Penantang terkuat lainnya, Fabio Jakobsen (DSM-Firmenich PostNL) dan Tim Merlier (Soudal-QuickStep) juga harus gigit jari.
Groves mengawali etape sepanjang hampir 200 kilometer tersebut dengan startegi yang matang. Ia memanfaatkan timnya untuk mengendalikan peloton dan mengejar pembalap yang memisahkan diri. Namun, rencana itu buyar ketika Julian Alaphilippe (Soudal-QuickStep) melancarkan serangan pada 25 kilometer terakhir. Serangan Alaphilippe yang disusul serangan Jhonatan Narváez (Ineos Grenadiers) memecah belah peloton hingga只剩kannya beberapa pembalap.
Groves yang terisolasi tanpa rekan setim dari Alpecin-Deceuninck tidak mampu mengejar ketertinggalannya. Narváez berhasil dihentikan oleh Tadej Pogačar (UAE Team Emirates) tepat sebelum garis finis, memastikan sebuah sprint kecil yang diwarnai kekacauan. Olaj Kooij (Visma-Lease A Bike) akhirnya keluar sebagai pemenang etape.
"Tahap yang cukup sulit. Saya sebenarnya berharap ini akan terjadi dengan jumlah pembalap yang cukup banyak di akhir. Tahapan ini disebut-sebut sangat selektif, tetapi saya pikir setiap orang berada pada level yang sangat tinggi sehingga kami memiliki grup yang besar pada akhirnya," ungkap Groves seusai balapan.
"Dan serangan awal dari Alaphilippe dan beberapa pembalap lainnya, lalu di final, Jonathan Narváez lagi, sangat kuat," imbuhnya.
Groves mengakui bahwa taktik timnya untuk mengendalikan peloton sejak awal berdampak pada kekalahan ini. "Selalu bagus untuk memiliki lebih banyak bantuan, tetapi saya menggunakan tim saya lebih dulu dan itu adalah konsekuensinya," ujarnya.
Pembalap asal Australia itu masih memburu kemenangan perdananya di musim 2023. Ia sempat nyaris menang pada etape ke-4 saat finis kedua di belakang Jonathan Milan (Lidl-Trek). Namun, hingga kini, Groves harus puas menyaksikan pembalap lain yang berhasil merebut kemenangan.