Tadej Pogacar semakin kokoh memimpin Giro d’Italia 2023 dengan keunggulan 2:40 atas pesaing terdekatnya. Pencapaian ini membuat pembalap asal Slovenia tersebut mulai memikirkan kemungkinan menang di Tour de France pada bulan Juli.
Jika berhasil, Pogacar berpeluang menyamai rekor Marco Pantani yang menjadi orang terakhir yang memenangi Giro d’Italia dan Tour de France pada tahun yang sama pada 1998.
"Itu pasti ada di pikiran saya," kata Pogacar saat ditanya apakah dia sudah menargetkan Tour de France. "Itu sebabnya saya senang sekarang saya punya keunggulan besar sehingga saya tidak perlu memaksakan diri melampaui batas untuk mengejar waktu dari pembalap lain."
Meski berhati-hati, Pogacar menegaskan akan tetap berjuang untuk meraih kemenangan etape lebih banyak jika ada kesempatan. Dia yakin timnya, UAE Team Emirates, akan mendukungnya untuk finis di garis akhir dengan baik.
Pogacar sendiri sudah memenangi tiga etape di Giro d’Italia kali ini, termasuk uji waktu di Perugia. "Kemenangan favorit saya dari tiga etape yang saya menangkan adalah uji waktu atau etape dua di Santuario di Oropa," ungkap Pogacar.
Dia juga mengomentari bahwa media dan pesaingnya sering meremehkan rekan setimnya. "Saya sudah terbiasa dengan hal itu. Semua orang bisa mengatakannya, tetapi kami akan membuktikan sebaliknya," tegas Pogacar.
Sementara itu, balapan Giro d’Italia akan berlanjut pada hari Selasa dengan etape puncak gunung lainnya di Cusano Mutri. Pogacar tidak menutup kemungkinan untuk membiarkan pelarian bertarung demi kemenangan, meski ada tanjakan Mortirolo yang ditakuti akhir pekan depan.
"Jika ada situasi yang sama dengan Prati di Tivo besok, kami bisa mengincar kemenangan lagi. Kami berpikir selangkah demi selangkah dan menjaga kekompakan tim karena hari terakhir minggu ini mungkin akan menjadi yang tersulit yang pernah saya lakukan," pungkas Pogacar.