Beranda Berita Dani Martínez Berjanji Serang Tadej Pogačar di Giro d’Italia

Dani Martínez Berjanji Serang Tadej Pogačar di Giro d’Italia

80
0

Pebalap Kolombia Dani Martínez dari Bora-Hansgrohe menegaskan bahwa ia tidak akan berpuas diri berada di posisi kedua klasemen Giro d’Italia jika mendapat kesempatan untuk menyerang pemuncak klasemen, Tadej Pogačar.

Meski mengakui kehebatan Pogačar, Martínez menyatakan bahwa dirinya akan berupaya semaksimal mungkin. "Mungkin dia tak terkalahkan saat ini, tetapi jika saya merasa baik, saya akan mencoba menyerang," tegas Martínez.

Bagi Martínez, posisi saat ini merupakan pencapaian terbaiknya dalam 10 Grand Tour yang pernah diikutinya. Sebelumnya, ia hanya mampu finis kelima pada Giro 2021.

Namun, Martinez tidak ingin bermain konservatif. Ia yakin bahwa ini adalah kesempatan besar untuknya setelah mengalami kesulitan di beberapa Grand Tour sebelumnya.

"Ini adalah kesempatan yang harus diambil," kata Martínez. "Kami memiliki dua minggu tersisa untuk tampil sebaik mungkin."

Meski menilai Pogačar sebagai lawan terberat, Martínez juga mewaspadai tim lain, seperti UAE, Ineos, dan AG2R. "Saingan terbesar saya adalah diri saya sendiri. Saya harus mengatasi keraguan dan pikiran saya," ujarnya.

Sementara itu, tim Bora-Hansgrohe mengalami sedikit kemunduran dengan mundurnya Florian Lipowitz karena sakit. Tim harus menyesuaikan strategi dengan kemungkinan melibatkan Max Schachmann atau pembalap lain sebagai pendukung Martínez di gunung.

Enrico Gasparotto, kepala DS tim Bora di Giro, menyatakan keyakinannya pada Martinez. "Dia telah menunjukkan performa luar biasa, dan waktu uji coba yang kuat tidak mengejutkan," kata Gasparotto.

Selain membidik hasil keseluruhan, Bora-Hansgrohe juga mengincar kemenangan etape dengan Danny van Poppel di sprint dan Schachmann, yang sudah meraih posisi kedua pada etape 1 dan kelima pada uji coba.

Gasparotto mengakui strategi Pogačar yang tidak hanya ditujukan untuk Giro d’Italia, tetapi juga Tour de France. Namun, ia berharap bisa mempersempit jarak dengan Pogačar.

"Masih jauh ke Roma," kata Gasparotto. "Jika kami melihat Tadej mengalami kesulitan, kami harus siap memanfaatkan kesempatan ini."

Sementara itu, Schachmann menilai Pogačar akan menjadi lawan yang sulit dikalahkan, tetapi timnya tidak menyerah begitu saja. "Aliansi akan sulit dilakukan karena dia adalah pembalap yang mengesankan," kata Schachmann.

"Namun, dalam dua minggu di Grand Tour, segala sesuatunya bisa berubah. Jadi, jika kami merasa ada kesempatan, kami pasti akan mengambilnya."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini