Beranda Berita EF Education-EasyPost Gaet Aevolo Cycling, Perkuat Jajaran Tim Pengembangan

EF Education-EasyPost Gaet Aevolo Cycling, Perkuat Jajaran Tim Pengembangan

80
0

Jakarta – EF Education-EasyPost menambah armada tim pengembangannya dengan menggandeng Aevolo Cycling yang akan resmi bergabung pada 2025. Tim berselimut kuning dan hijau itu bakal berganti kostum menjadi merah muda.

Kolaborasi ini menguntungkan kedua belah pihak. EF Pro Cycling yang sebelumnya tak memiliki tim pendukung resmi, akhirnya mendapatkannya. Sementara Aevolo berkesempatan meningkatkan kapasitas tim yang sebelumnya kesulitan memikat talenta baru karena kalah anggaran dengan tim berbudget besar.

"Kami sangat antusias karena ini menjadi tantangan baru," kata Mike Creed, pendiri Aevolo pada 2017 yang tetap akan memimpin dan berperan sebagai direktur utama tim.

Creed akan menjajal talenta baru di Kejuaraan Nasional Balap Sepeda AS kategori junior putra di Charleston, Virginia Barat. Ia mencari "pengendara berbakat yang mungkin belum mengembangkan insting balapnya" dan luput dari perhatian manajer lain karena hasil yang belum mencerminkan kemampuan sebenarnya.

Keinginan Aevolo untuk memaksimalkan potensi pebalap muda terlihat dari kesuksesan Gavin Hlady, yang menjuarai balapan jalanan dan kriterium putra pada kejuaraan minggu ini.

Tim yang bermarkas di Girona, Spanyol, itu berniat memadukan pebalap Amerika, Eropa, dan Jepang untuk berlaga di kalender Eropa. Sebab, kejuaraan di Amerika Utara dianggap kurang kompetitif dibanding saat tim berdiri.

"Kami ingin mempertandingkan semua balapan monumental U-23 dan balapan besar lain, seperti baby Giro atau Liège-Bastogne-Liège. Juga Valle d’Aosta. Kami akan berusaha keras untuk masuk ke balapan-balapan itu," tegas Creed.

CEO EF Pro Cycling, Jonathan Vaughters, memandang tim pengembangan ini sebagai bagian dari rencana masa depan WorldTour mereka.

"Bagi tim seperti kami yang anggaran WorldTour-nya tidak besar, kami menyadari bahwa jika ingin menang di Tour de France, kuncinya adalah mengidentifikasi, memelihara, bahkan membangun tim di sekitar talenta tersebut dan mempertahankannya. Dan lakukan itu selama 10 atau 15 tahun untuk membangun pemenang Tour de France," papar Vaughters.

"Dengan keberhasilan program junior EF Education-Onto, saya menyadari bahwa cukup banyak atlet muda yang tidak punya jalan atau cara untuk terus bertahan di program EF Pro Cycling," imbuhnya.

Sebelum kedatangan Aevolo, tim Vaughters pernah menjalin kemitraan dengan tim pengembangan U-23. Namun, ini pertama kalinya tim tersebut berada di bawah agen pembayaran yang sama dengan tim WorldTour, sehingga para pebalap dapat beralih antar tim.

"Ini langkah awal kami untuk memiliki tim Kontinental kami sendiri. Dan Aevolo adalah tim yang tepat," kata Vaughters.

"Mereka tim saudara karena sudah cukup lama bersama Cannondale, dan jelas mereka telah bekerja dengan sangat baik. Tetapi untuk membuat lompatan kinerja berikutnya, mereka membutuhkan program internasional dan fondasi dengan tim WorldTour," lanjutnya.

"Dengan bergabung, kami menggabungkan sumber daya untuk membangun apa yang diharapkan menjadi salah satu tim Kontinental terbaik di dunia, jika bukan yang terbaik. Kami akan membangun organisasi kelas satu yang mendukung pengendara dengan cara yang sama seperti tim EF Pro Cycling putra maupun putri kami," pungkas Vaughters.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini