Spondigna, Italia – Giro d’Italia menghadapi kondisi cuaca ekstrem pada etape ke-16, Selasa (24/5/2024). Hal ini memaksa penyelenggara untuk memangkas rute demi keselamatan pembalap.
Awalnya, etape ini direncanakan dimulai dari Livigno dan melewati Umbrail Pass di Swiss. Namun, cuaca yang memburuk membuat RCS, penyelenggara balap, membatalkan rencana tersebut. Riders kini akan memulai etape dari Prati allo Stelvio, menempuh sekitar 120 km ke garis finis di puncak Monte Pana.
Penyelenggara awalnya mempertimbangkan tiga opsi untuk mengatasi cuaca buruk: melanjutkan balapan, menyediakan lebih banyak kendaraan untuk mendistribusikan pakaian ekstra, atau menetralkan balapan. Namun, rider dengan suara bulat menolak untuk mengambil bagian dalam etape kecuali rute diubah.
"Diskusi ini tidak sejalan dengan pedoman Protokol Cuaca Ekstrim di bawah peraturan UCI atau etika olahraga, terutama mengingat prakiraan saat ini," kata serikat pembalap, CPA, dalam sebuah surat yang dibagikan di media sosial. "Pembalap ingin berkompetisi dan menghibur, bukan menghadapi situasi di mana mereka harus berhenti di ketinggian 2.498 meter di tempat parkir, berganti pakaian dalam cuaca 2 derajat dengan kemungkinan turun salju tinggi, dan kemudian melanjutkan balapan."
Penghapusan Umbrail Pass memperpendek etape sekitar 120 km dan mengurangi elevasi sekitar 2.500 meter. Garis finis tetap di puncak Monte Pana, sebuah pendakian kategori kedua.
Perubahan ini mendapat kritik dari beberapa pembalap, termasuk Ben O’Connor dari Decathlon AG2R La Mondiale. Ia menyebut penyelenggara Giro "dinosaurus" dan menuduh mereka tidak mempertimbangkan keselamatan pembalap.
"Ini mungkin salah satu balapan terburuk yang pernah saya ikuti, dan saya hanya jujur. Ini tidak akan pernah terjadi dalam 99% situasi lainnya," ujarnya kepada Eurosport.
Sementara itu, penyelenggara membela keputusannya, dengan alasan bahwa keselamatan pembalap menjadi prioritas utama. Etape ke-16 diharapkan dimulai sekitar pukul 16.00 WIB dari Spondigna dan diikuti secara langsung.
