Geraint Thomas dari Team Ineos memilih pendekatan pragmatis di Giro d’Italia 2023. Berbeda dengan Tadej Pogačar yang menargetkan gelar ganda di Giro dan Tour de France, Thomas fokus pada podium di Roma.
Thomas menilai bahwa pendekatannya ini lebih realistis. Ia tak mengkhawatirkan Tour de France yang digelar Juli mendatang. "Saya hanya berpikir tentang hari esok, dan kemudian istirahat yang menyenangkan. Baru setelah itu saya bisa menantikannya," ujar Thomas.
Meski Giro d’Italia terkenal dengan etape yang berat, Thomas mengakui bahwa dirinya belum melakukan banyak kesalahan selama balapan. "Saya puas dengan cara saya membalap sejauh ini," kata Thomas.
Khusus pada etape ke-18, Thomas bersyukur berhasil finis dengan selamat di antara peloton. Ia juga memuji Tim Merlier (Soudal Quick-Step) yang memenangkan etape tersebut.
Thomas menyadari bahwa persaingan memperebutkan posisi kedua dengan Dani Martinez masih ketat. "Anda selalu menginginkan lebih," ungkapnya.
Meski begitu, Thomas tetap optimis dan siap menghadapi etape-etape berat yang akan datang. Ia berambisi untuk mengakhiri balapan dengan posisi sebaik mungkin.
"Saya hanya menghitung dua etape, kami tidak menghitung yang terakhir," terang Thomas. "Besok (di Sappada) adalah hari besar lainnya, dan tentu saja Sabtu adalah hari terbesar."
Saat ini, Thomas berada di peringkat kedua klasemen umum, tertinggal 8:04 dari Pogačar dan hanya 22 detik di belakang Martinez.