Mantan juara Olimpiade dan pemenang Tour de France, Greg Van Avermaet, akan memulai debutnya di Unbound Gravel 2023. Meskipun mengaku "sedikit takut" dengan jarak 200 mil yang akan ditempuhnya, Van Avermaet berharap dapat menyalurkan pengalamannya di balap satu hari di medan berbatu ke dalam ajang ini.
Van Avermaet, yang telah memenangi Paris-Roubaix pada tahun 2017, mengibaratkan tantangan dalam balap gravel dengan "Hell of the North" yang terkenal itu. "Saya harus berhati-hati dengan sepeda saya. Di balapan jalan raya, saya bisa mengendalikan sepeda saya dengan cukup baik di atas batu-batuan," ujarnya.
Selain keberuntungan, menurut Van Avermaet, peralatan, dukungan, dan pengetahuan mekanik juga sangat penting dalam balapan jarak jauh seperti Unbound. Ia belajar cara menambal ban, mengenali kondisi ban, dan membuat keputusan yang tepat.
Meskipun sudah pensiun dari balap jalan raya profesional pada tahun 2023, Van Avermaet selalu ingin berlaga di ajang gravel. Ia telah mencapai finis keempat di UCI Gravel World Championships dan memenangkan SGRAIL100, sebuah triatlon gravel di Spanyol.
Di Traka 200 di Girona, Spanyol pada bulan Mei, Van Avermaet finis di urutan ketujuh. Ia berharap dapat berada di rombongan terdepan bersama Petr Vakoc (Canyon Integray) yang memenangkan Traka. "Ia punya banyak pengalaman gravel, dan saya punya pengalaman balap jalan raya. Saya harap kami bisa saling membantu," ungkap Van Avermaet.
Van Avermaet akan menghadapi tantangan baru di Unbound Gravel pada 1 Juni mendatang. Dengan pengalaman dan tekadnya yang besar, ia siap menaklukkan medan berbatu yang ganas dan menikmati sensasi berbeda dari balap gravel.