Roma – Tadej Pogačar tampil gemilang di Giro d’Italia tahun ini. Pembalap asal Slovenia itu menunjukkan dominasinya dengan memenangkan enam etape dan unggul 9 menit 56 detik dari Dani Martínez (Bora-Hansgrohe).
Dalam perjalanannya, Pogačar tidak hanya fokus pada kemenangan. Ia juga menyempatkan diri untuk menikmati suasana Giro d’Italia yang khas, termasuk antusiasme para pendukung (tifosi) di sepanjang jalan.
Dengan sikap yang rendah hati, Pogačar menunjukkan rasa terima kasihnya kepada para pendukung. Ia mengaku bahwa kebahagiaan yang diberikan oleh para tifosi perlu dibalas dengan cara yang baik.
"Orang-orang memberikan sesuatu, dan kita harus selalu membalasnya," kata Pogačar.
Tidak hanya meraih kemenangan, Pogačar juga menunjukkan sisi humanisnya. Ia terlihat beberapa kali memberikan isyarat kepada sesama pembalap dan anak-anak di pinggir jalan. Bahkan, ia menghadiahkan sebuah jersey dan momen berharga kepada Giulio Pellizzari (VF Group-Bardiani CSF).
Sikapnya tersebut semakin mengukuhkan Pogačar sebagai sosok yang dicintai oleh para penggemar. Ia berhasil meraih kemenangan sekaligus mendapatkan kekaguman global.
Setelah merayakan kemenangannya bersama tim dan orang-orang terdekatnya, Pogačar kini tengah bersiap untuk mengikuti Tour de France. Ia menargetkan gelar ganda Giro-Tour, prestasi yang terakhir diraih oleh Marco Pantani pada tahun 1998.
"Saya akan beristirahat beberapa hari untuk menenangkan pikiran, lalu memulai kembali," kata Pogačar. "Saya akan mencoba membangun kekuatan kaki saya lagi dan meningkatkan kemampuan jika memungkinkan."
Dengan pencapaiannya di Giro d’Italia, Pogačar menunjukkan bahwa ia semakin matang sebagai pembalap dan pribadi. Ia telah membuktikan bahwa ia tidak hanya memiliki kemampuan fisik yang luar biasa, tetapi juga hati yang mulia. Para pesaingnya pun patut waspada dengan ambisi Pogačar untuk menaklukkan Tour de France.
