Merida Bikes, produsen sepeda ternama yang menjadi pemasok bagi tim Bahrain Victorious, mengalami penurunan penjualan yang signifikan pada kuartal pertama tahun fiskal ini. Menurut laporan Bike Europe, penjualan Merida turun 29,8% menjadi TWD 5,86 miliar (Rp2,6 triliun) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Merugikan Industri Sepeda
Penurunan penjualan Merida mencerminkan kondisi industri sepeda yang masih dilanda dampak pandemi COVID-19. Meskipun pembatasan terkait telah dicabut, banyak produsen sepeda masih berjibaku dengan kelebihan stok dan masalah lainnya.
Tahun lalu, Merida juga melaporkan penurunan penjualan 26,4% sepanjang tahun 2023. Tren negatif tersebut berlanjut pada kuartal pertama tahun ini, memberikan gambaran suram bagi masa depan perusahaan.
Selain Merida, perusahaan Taiwan lainnya, Giant, juga mengalami penurunan penjualan 20% pada kuartal pertama 2024. Giant menyebutkan masalah inventaris sebagai faktor utama di balik kemerosotan ini.
Tak hanya Merida dan Giant, produsen sepeda lainnya seperti Trek dan Scott juga menghadapi kesulitan. Trek berencana melakukan pemutusan hubungan kerja untuk merampingkan bisnisnya, sementara Scott menerima pinjaman £137 juta untuk mengatasi krisis kelebihan stok.
Prospek Suram
Penurunan penjualan yang dialami Merida dan produsen sepeda lainnya menjadi peringatan keras bagi industri sepeda. Pandemi telah meninggalkan bekas yang mendalam, dan perusahaan-perusahaan masih berjuang untuk menyesuaikan diri dengan situasi pasca-pandemi.
Prospek suram bagi industri sepeda diperkirakan akan berlanjut hingga beberapa bulan ke depan. Kelebihan stok, gangguan rantai pasokan, dan penurunan daya beli konsumen menjadi tantangan berat yang harus dihadapi oleh produsen sepeda di masa mendatang.