Kansas, yang terkenal dengan Wizard of Oz dan Pizza Hut, kini memiliki daya tarik baru: Unbound Gravel. Acara yang awalnya unik ini telah menjelma menjadi salah satu yang terbesar di dunia balap sepeda, menarik perhatian industri dan para petualang bersepeda.
Pada akhir pekan, Lachlan Morton dan Rosa Klöser merajai balapan utama Unbound 200. Ribuan penggemar membanjiri Emporia, Kansas, untuk ikut serta atau menyaksikan karnaval balap off-road ini.
Unbound Gravel memberikan pengaruh yang signifikan. Berdasarkan data Cycling Weekly dan Cyclingnews, acara ini telah menjadi perbincangan hangat. Kisah-kisah inspiratif dari para peserta hingga teknologi sepeda menjadi sorotan utamanya.
Namun, sebagian pihak masih belum terkesan dengan fenomena ini. Adam Becket, penulis artikel ini, sebagai penggemar balap jalanan tradisional, kesulitan memahami daya tarik balap off-road. Ia merasa janggal dengan perbedaannya dan lebih memilih balapan Tour de France yang lebih dikenalnya.
Meski begitu, Becket mengakui popularitas Unbound Gravel yang meningkat, terutama di Amerika Serikat. Acara ini lebih inklusif karena siapa pun bisa mendaftar dan bertanding bersama para elit. Berbeda dengan balap jalanan profesional yang eksklusif.
Hambatan utama bagi Becket adalah kurangnya aksesibilitas tayangan televisi. Ia lebih mudah mengikuti Tour de France dan memahami para pesertanya. Siaran televisi menjadi faktor penting dalam memikat pemirsa, seperti yang dialami balap jalanan di Inggris.
Seiring bertambahnya popularitas Unbound Gravel, Becket menduga bahwa mungkin suatu saat nanti ia akan terpikat oleh pemandangan pengendara berlumur tanah yang melesat di lintasan off-road. Namun, untuk saat ini, Tour de France dan balapan klasik tetap menjadi puncak balap sepeda baginya.