Dalam era modern, kita kerap terbuai dengan wacana "zaman keemasan" bersepeda. Namun, penulis artikel ini mengajak kita untuk melepaskan diri dari fantasi tersebut dan fokus pada kenyataan saat ini.
Konsep "zaman keemasan" itu sendiri terkesan terbatas dan tidak mungkin dicapai. Sebaliknya, kita harus berjuang untuk perbaikan berkelanjutan, tanpa mengabaikan pencapaian yang telah diraih selama ini.
Sebagai contoh, periode 1950-an sering dicap sebagai zaman keemasan bersepeda. Namun, fakta menunjukkan bahwa meski jumlah pesepeda lebih tinggi, keselamatan jauh lebih buruk. Jumlah kematian akibat kecelakaan bersepeda hampir 10 kali lipat dibandingkan sekarang.
Perbandingan antara tahun 1950-an dan saat ini menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti pengendalian lalu lintas yang lemah dan sikap pengendara yang kurang disiplin berkontribusi besar pada jumlah kecelakaan yang tinggi di masa lalu.
Meskipun demikian, kita juga harus mengakui kemajuan signifikan dalam hal keselamatan bersepeda. Undang-undang seperti "death by careless driving" dan perubahan pada Highway Code memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pesepeda.
Selain itu, kemajuan teknologi dan peralatan bersepeda telah meningkatkan pengalaman berkendara secara keseluruhan. Pesepeda modern menikmati sepeda yang lebih ringan, efisien, dan aman.
Meskipun masih banyak yang perlu diperbaiki dalam hal infrastruktur dan keselamatan bersepeda, kita tidak boleh mengabaikan pencapaian yang telah diraih. Menikmati momen saat ini sama pentingnya dengan terus memperjuangkan perbaikan di masa depan.
Saatnya beralih dari nostalgia masa lalu dan merangkul realitas masa kini. Bersepeda tidak akan pernah sempurna, tetapi kita dapat membuat setiap perjalanan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berharga.