Jakarta – Rémi Cavagna, pembalap time trial asal Prancis, mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya dalam menyesuaikan diri di tim barunya, Movistar. Cavagna mengaku mengalami kendala bahasa dan perubahan mendadak dalam program balapan yang menghambat performanya.
Setelah tujuh musim bersama QuickStep, Cavagna bergabung dengan Movistar pada tahun 2023. Namun, hasilnya belum sesuai harapan, menempati posisi ke-47 di E3 Harelbeke dan posisi keempat di Kejuaraan Nasional Prancis.
Dalam wawancaranya dengan L’Équipe, Cavagna menyatakan bahwa kendala bahasa menjadi salah satu hambatan utama. "Sulit berkomunikasi karena saya belum fasih berbahasa Spanyol. Saat ingin menyampaikan sesuatu, saya kesulitan dan merasa tidak bisa berbaur dengan baik," ungkapnya.
Selain itu, Cavagna juga menyoroti perubahan program balapan yang tidak sesuai dengan rencananya. Awalnya, ia dijadwalkan tampil di Criterium du Dauphiné, tetapi dibatalkan. Calon keikutsertaannya di Tour de France juga masih belum pasti.
"Saya belum mendapat kabar terbaru. Saya telah melihat etape time trial di Tour, dan itu sangat menarik. Saya tahu kemenangan di Tour dapat mengubah karier. Jika saya tidak ikutan, itu akan menjadi pukulan telak bagi saya," ujar Cavagna.
Pembalap berusia 28 tahun itu mengakui bahwa ia merasa belum berkembang sesuai harapan. "Saya mengganti tim untuk perubahan, tapi rasanya seperti masih di titik awal. Ini bukan yang saya harapkan," katanya.
Cavagna juga mengaku belum sepenuhnya nyaman dengan pelatih dan sepeda barunya di Movistar. "Saya ingin berkembang, tapi sekarang sepertinya menurun. Saya tidak ingin sekadar finis di 50 besar Tur Belgia. Saya bernilai lebih dari itu," tegasnya.
Cavagna menegaskan bahwa komunikasi sangat penting dalam sebuah tim. "Itu dasar dari semuanya, seperti dalam suatu hubungan. Dengan begitu, kami bisa berkembang bersama. Saat ini, saya tidak memberi mereka apa-apa dan mereka tidak memberi saya apa-apa. Ini rumit," imbuhnya.
