Jonas Vingegaard masih menjadi tanda tanya besar menjelang Tour de France. Pelatih timnya, Mathieu Heijboer, menyatakan bahwa pembalap asal Denmark itu memang termotivasi, namun masih banyak ketidakpastian mengenai kondisinya untuk bisa memenangkan balapan tersebut.
Selain kekhawatiran terkait performa, Vingegaard juga mendapat pukulan telak setelah rekan setimnya yang merupakan pendaki utama, Sepp Kuss, terpaksa absen karena belum pulih dari Covid-19.
Vingegaard yang telah memenangkan Tour selama dua tahun berturut-turut belum berlomba sejak mengalami cedera parah dalam kecelakaan di Itzulia Basque Country pada April lalu. Cedera tersebut mengakibatkan rusaknya beberapa tulang rusuk, tulang selangka, dan paru-parunya.
Salah satu permasalahan menjelang Tour de France adalah kurangnya latihan yang dilakukan Vingegaard pada sepeda time trial karena cederanya. Hal ini menjadi semakin penting karena etape terakhir Tour tahun ini akan berupa time trial di pegunungan yang dapat menentukan pemenang.
"Dia belum bisa berlatih banyak pada sepeda itu karena cedera besar yang dialaminya," kata Heijboer. "Jadi kami tidak akan sepenuhnya siap. Kami telah melakukan apa yang kami bisa, tapi itu jelas tidak optimal."
Vingegaard bukan satu-satunya dari "empat besar" yang mengalami persiapan kurang maksimal jelang Tour. Remco Evenepoel, Primož Roglič, dan Tadej Pogačar juga mengalami cedera dalam kecelakaan yang sama dengan Vingegaard.
Meski demikian, Heijboer menekankan bahwa tanda tanya mengenai performa Vingegaard hanya disebabkan oleh kurangnya persiapan, yang setidaknya menunjukkan tidak ada masalah fisik yang tersisa dari cedera akibat kecelakaan.
Vingegaard telah berlatih keras di kamp ketinggian Tignes dan diharapkan dapat mencapai balapan dalam kondisi yang cukup baik. Bos tim, Richard Plugge, mengatakan bahwa dia tidak akan dipilih untuk balapan "jika dia tidak 100 persen".
Pada kenyataannya, Vingegaard mungkin tidak 100 persen, tetapi dia bisa meningkatkan persentase itu dengan berlatih keras selama balapan berlangsung. Namun, dia harus bertahan hidup pada hari-hari pegunungan pertama untuk tetap berada dalam jangkauan jersey kuning.
