Sebelum gelaran Tour de France 2024 dimulai di Florence, Italia, terjadi insiden tragis yang mencederai pebalap Jan Hirt dari tim Soudal Quick-Step. Insiden ini menambah daftar kecelakaan yang kerap mewarnai turnamen balap sepeda tahunan tersebut.
Menurut laporan, kekacauan terjadi saat para penonton menerobos barikade dan memasuki area tim. Kerumunan besar membuat para pebalap kesulitan kembali dari area pendaftaran ke bus tim mereka. Dalam situasi yang kacau itu, Hirt mengalami kecelakaan.
Sepeda Hirt tersangkut pada tas salah seorang penggemar, membuatnya terjatuh dan menghantam wajahnya. Akibat insiden ini, Hirt mengalami luka pada bibir dan kerusakan gigi. Dokter tim segera memberikan pertolongan dan mencari bagian gigi yang patah.
"Ada 100 aturan untuk tim, tetapi satu [penonton] dengan ransel membuat Jan Hirt jatuh antara area tanda tangan dan bus. Tiga gigi patah," ungkap Patrick Lefevere, bos tim, melalui Twitter.
Hirt adalah salah satu pembalap andalan yang akan mendukung debutan bintang Remco Evenepoel, bersama dengan Mikel Landa. Meskipun masih sempat memulai balapan, Hirt mengalami kesulitan dan tertinggal di belakang. Diharapkan, cederanya tidak semakin parah.
Insiden ini mendapat kecaman keras dari tim Soudal Quick-Step dan rekan satu tim Hirt. Yves Lampaert menyatakan, "Ini benar-benar kacau. Penyelenggara sama sekali tidak bisa mengendalikannya. Orang-orang berlarian ke mana-mana."
"Jan sangat menderita. Kami sebagai pebalap dikenai denda selangit untuk hal-hal kecil, sementara penyelenggara harus introspeksi. Ini tidak bisa diterima," imbuh Lampaert.
Insiden tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya pengendalian penonton dan keselamatan pebalap dalam sebuah ajang olahraga bergengsi. Penyelenggara perlu mengevaluasi sistem keamanan mereka untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
