Pada etape keempat Tour de France, UAE Team Emirates menunjukkan dominasi yang luar biasa di tanjakan Col du Galibier. Tim elit mereka, yang terdiri dari para pendaki top, melancarkan serangan terkoordinasi untuk membawa Tadej Pogačar meraih kemenangan dan kembali mengenakan jersey kuning.
Dari awal hingga akhir, UAE mengontrol laju balapan. Nils Politt, Marc Soler, dan Tim Wellens memastikan tidak ada serangan yang lolos. Saat pendakian 23 km terakhir dimulai, ketiganya bergantian memacu tempo, membuat para pesaing kesulitan mengikuti.
Selanjutnya, Adam Yates, João Almeida, dan Juan Ayuso tampil sebagai pembantu pendaki kelas atas. Mereka bergiliran memimpin di 4 km terakhir pendakian, mengisolasi pesaing Pogačar, seperti Jonas Vingegaard, Primož Roglič, dan Remco Evenepoel.
Dengan hanya 1 km tersisa di pendakian, Pogačar melesat solo dan mengklaim kemenangan ke Valloire, melengkapi penampilan gemilang UAE Team Emirates.
"Ini adalah penampilan luar biasa dari seluruh tim, terutama João Almeida dan Juan Ayuso di Galibier dan tentu saja upaya besar dari Tadej Pogacar. Prestasi yang luar biasa," ujar manajer Mauro Gianetti kepada Eurosport.
Strategi UAE yang cermat terbayar. Mereka memanfaatkan komunikasi radio yang terus menerus dan bahkan mendorong Pogačar untuk meningkatkan kecepatan serangannya.
"Kami juga ingin melihat dan memahami bagaimana kondisi tim lain, bukan hanya para pemimpin," kata Gianetti. "Tadej merasa baik dan ia meminta tempo yang lebih keras, mencoba serangannya, dan meraih kemenangan yang luar biasa ini."
Almeida dan Ayuso juga puas dengan hasil mereka. Tim mereka mengalahkan pembalap seperti Richard Carapaz, Felix Gall, Egan Bernal, dan Matteo Jorgenson.
"Semua orang bekerja dengan baik, semua delapan pembalap melakukan tugasnya dengan sempurna," kata Almeida kepada ITV. "Kami bangga dengan pekerjaan kami. Pada akhirnya, itu terbayar, hanya sayang sekali ada angin kencang."
"Ini luar biasa, bukan? Tadej berhasil mendapatkan waktu dan juga etape ini," kata Ayuso. "Menurut saya, saya dan João telah melakukan pekerjaan yang sempurna, jadi kami tidak bisa lebih bahagia."
Dominasi UAE semakin kuat dengan posisi Ayuso dan Almeida yang finis di urutan keempat dan kedelapan secara keseluruhan. Meski demikian, mereka menegaskan bahwa fokus mereka tetap pada Pogačar sebagai pemimpin.
"Maksud saya, itu bukan tujuannya. Tujuannya adalah menang bersama Tadej," kata Almeida ketika ditanya apakah UAE bisa mengisi tiga podium teratas di Nice. "Setiap hadiah tambahan tentu akan disambut baik, tapi saya fokus bekerja untuk Tadej, ini hanya bisa menjadi lebih baik."