Tadej Pogačar menggebrak kerumunan media setelah mencapai garis akhir. Ia bergegas memeluk Juan Ayuso dan João Almeida, rekan setimnya yang telah mempersiapkan serangannya pada tanjakan Col du Galibier.
UAE Team Emirates meroket di hari keempat Tour de France, meninggalkan bekas luka pada pesaing di klasemen umum. Pogačar, sang pemicu ledakan, mengklaim 35 detik.
"Itu adalah rencana kami dari awal, untuk mengurangi waktu pesaing kami di GC dengan Tadej," kata Pavel Sivakov. "Kami melakukannya dengan sempurna, bahkan dengan angin kencang."
Pogačar meluncur di tanjakan Galibier, diikuti Jonas Vingegaard. Namun, Vingegaard tak mampu mengejar Pogačar yang terus memperlebar jarak di turunan.
Dua tahun silam, Vingegaard yang membalikkan keadaan dan mengisolasi Pogačar. Kali ini, peran mereka terbalik.
"Berkendara di depan membutuhkan nyali besar, seperti yang kami lakukan hari ini," kata Pogačar. "Hats off untuk tim. Kami membuktikan bahwa kami memiliki salah satu tim terkuat."
Meskipun sempat terlihat adanya perselisihan antara Pogačar dan Almeida di radio tim, Pogačar mengklarifikasi bahwa mereka hanya berkomunikasi dengan keras.
"Ketika Anda melaju kencang, Anda harus berteriak meskipun hanya ingin mengatakan ‘Aku mencintaimu’," jelas Pogačar.
Ayuso, yang juga berkontribusi besar, memuji timnya. "Menjadi bagian dari tim ini sangat berarti, tim terbaik di dunia."
"Dia [Pogačar] selalu meminta lebih di radio, karena dia mengharapkan kami memiliki kekuatan yang sama dengannya," imbuh Ayuso.
Bagi Ayuso, menyaksikan serangan Pogačar adalah pengalaman luar biasa. "Anda harus melihatnya sendiri," katanya. "Itu luar biasa."
Tim UAE Team Emirates telah meletakkan fondasi pada Tour de France, dan pesaing mereka harus bersiap menghadapi ledakan berikutnya dari Pogačar dan rekan setimnya.
