Pada gelaran Tour de France tahap ke-6, Jasper Philipsen dari tim Alpecin-Deceuninck harus rela turun peringkat dari posisi kedua menjadi ke-107 setelah mendapatkan sanksi dari juri balap. Philipsen dianggap menggeser jalurnya untuk menghalangi Wout van Aert (Visma-Lease A Bike) di akhir sprint menuju garis finis.
Sanksi ini bukan yang pertama terjadi dalam beberapa hari terakhir pada ajang adu balap sepeda paling bergengsi ini. Sebelumnya, baik Philipsen maupun Mark Cavendish telah mendapatkan peringatan terkait cara mereka bersprint di tahap ke-5. Pada tahap yang sama, Phil Bauhaus (Bahrain Victorious) juga mengalami nasib serupa karena keluar lintasan.
Ketatnya pengawasan dan penerapan peraturan oleh dewan juri memicu reaksi dari para pembalap. Davide Ballerini dari Astana Qazaqstan mengaku kecewa karena didenda akibat aksinya berhenti sejenak untuk menyaksikan kemenangan rekan setimnya, Cavendish.
"Ini bukan masalah kecepatan, tapi masalah keamanan," ujar Ballerini.
Selain sanksi, juri balap juga memberikan peringatan kepada Cavendish karena memanfaatkan tarikan mobil tim saat berusaha kembali ke kelompok utama setelah mengalami masalah mekanis.
Cavendish menuding sebuah kamera televisi telah menghalangi konvoi mobil tim yang seharusnya membantunya mengejar ketertinggalan. "Ini bukan kesalahan kami, tapi kesalahan yang dilakukan pihak luar," kata Cavendish.
Penerapan peraturan yang ketat ini menunjukkan komitmen penyelenggara Tour de France untuk menjaga sportivitas dan keamanan lomba. Namun, insiden ini juga memicu perdebatan tentang batasan yang tepat dalam menegakkan disiplin.
Para penggemar balap sepeda tentunya berharap pengawasan ketat ini dapat mencegah insiden yang tidak diinginkan dan menjaga agar Tour de France tetap menjadi ajang kompetisi yang layak ditonton.