Setelah melewati sepertiga perjalanan Tour de France, persaingan juara semakin sengit dengan posisi empat besar klasemen umum dikuasai oleh Tadej Pogačar, Remco Evenepoel, Primož Roglič, dan Jonas Vingegaard.
Evenepoel, pemenang etape ketujuh time trial, tampil mengejutkan dengan selisih waktu 33 detik di belakang Pogačar dan unggul 42 detik dari Vingegaard. Kesenjangan waktu ini melebihi prediksi, membuat Evenepoel kini menjadi ancaman nyata bagi juara bertahan Vingegaard.
"Kami selalu mengatakan bahwa finis di lima besar adalah tujuan utama, tetapi sekarang setelah satu minggu balapan dan berada di posisi kedua dengan sedikit selisih dari peringkat ketiga dan keempat, itu adalah sesuatu yang harus kami pertahankan," kata Evenepoel optimistis.
Selain unggul dari Vingegaard, Evenepoel juga meninggalkan selisih waktu 34 detik dengan Roglič. Ia pun mengakui bahwa kesenjangan waktu ini membuatnya senang dan siap menghadapi pekan kedua dan ketiga.
"Secara jujur, saya menduga Tadej akan berada sangat dekat dengan saya karena dia salah satu pembalap time trial terbaik di Grand Tour," ujar Evenepoel. "Selisih waktu dengan Primož kurang lebih sama seperti di Dauphiné, jadi saya bisa senang. Saya tidak fokus pada kesenjangan waktu, saya hanya ingin memenangkan etape."
Performa Evenepoel yang ciamik ini sempat terancam oleh insiden rantai yang terlepas. Namun, mekanik kecil ini dengan cepat diperbaiki sehingga hanya membuatnya kehilangan waktu sekitar tiga hingga empat detik.
Dengan semangat membara dalam balutan jersey putih pembalap muda terbaik, Evenepoel menikmati minggu pertama Tour de France yang sesuai harapan. "Ini pengalaman yang luar biasa," katanya sambil tersenyum. "Memiliki kemenangan etape di Tour pertama saya sangat istimewa. Saya senang dan merasa terhormat bisa bersama pembalap GC terbesar dan terbaik edisi sebelumnya."
