Tour de France 2023 diwarnai dengan mundurnya salah satu pembalap terkemuka, Mads Pedersen. Sprinter asal Denmark ini mengundurkan diri dari balapan pada tahap kedelapan karena cedera yang dideritanya akibat kecelakaan di tahap kelima.
Menurut tim Lidl-Trek tempat Pedersen bernaung, jangkauan gerak bahu kiri Pedersen telah memburuk, sehingga sulit baginya untuk mengendalikan sepeda. Setelah berkonsultasi dengan tim, mereka memutuskan bahwa Pedersen harus berhenti balapan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan istirahat yang cukup.
Awalnya, pemeriksaan tidak menunjukkan adanya patah tulang setelah Pedersen terjatuh di dekat garis akhir di Saint Vulbas. Namun, kondisinya memburuk di tahap-tahap berikutnya. Pedersen yang berusaha melanjutkan balapan dengan cedera justru memperburuk kondisinya.
Kehilangan Pedersen menjadi pukulan besar bagi Lidl-Trek. Sebelum balapan dimulai, tim tersebut juga kehilangan pembalap utama mereka, Tao Geoghegan Hart, karena cedera tulang rusuk dan infeksi Covid-19. Pedersen yang telah meraih dua kemenangan di Tour de France diharapkan dapat menambah koleksi kemenangannya sekaligus bersaing dalam perebutan kaus hijau.
Manajer Umum Lidl-Trek, Luca Guercilena, mengungkapkan bahwa tim akan fokus mendukung pemanjat Giulio Ciccone yang memenangkan klasifikasi gunung pada Tour de France tahun lalu. "Kehilangan Mads sangat disayangkan, ditambah lagi kami kehilangan Tao sebelum balapan dimulai," ujar Guercilena. "Namun, kami akan tetap bertarung dengan Cicco dan menyusun rencana B untuk balapan secara agresif."
Mundurnya Pedersen menjadi pengingat bahwa Tour de France adalah balapan yang penuh dengan risiko dan tantangan. Para pembalap harus menghadapi kondisi yang ekstrem, medan yang berat, dan persaingan yang ketat. Keberhasilan di Tour de France tidak hanya membutuhkan kekuatan dan kecepatan, tetapi juga ketahanan dan keberuntungan.
