Troyes, Prancis – Remco Evenepoel menunjukkan dominasinya pada etape ke-9 Tour de France, yang menampilkan jalan berkerikil (gravel) di jantung wilayah Champagne. Meski sempat ragu saat mengetahui rute tersebut, pembalap asal Belgia itu membuktikan keberaniannya dengan tampil agresif.
Mengambil keuntungan dari kelelahan lawan dan kondisi cuaca, Evenepoel melancarkan serangkaian serangan untuk menguji batas juara bertahan Tadej Pogačar dan Jonas Vingegaard. Taktiknya berhasil menciptakan celah di kelompok pembalap berjersey kuning.
Evenepoel, yang kini menempati peringkat kedua dalam klasemen umum dengan selisih 33 detik dari Pogačar, mengungkapkan kekecewaannya atas penampilan Vingegaard. Menurutnya, Vingegaard terlalu konservatif dalam menanggapi serangan.
"Saya pikir Tadej dan saya tidak senang dengan ini karena kami percaya podium Tour bisa ditentukan hari ini," kata Evenepoel kepada wartawan. "Kami harus menerima taktik dan situasi balapan, tetapi terkadang Anda juga perlu keberanian untuk berlomba."
Vingegaard, yang mengalami masalah mekanis pada sepedanya, membela diri dengan menyatakan bahwa performa tersebut disebabkan oleh alasan yang dapat dimengerti. Namun, Evenepoel tetap yakin dengan kemampuannya untuk menantang Pogačar.
"Saya tidak pernah dalam masalah, saya merasa kuat dan saya senang besok adalah hari istirahat," ujarnya.
Meski ada sedikit frustrasi, Evenepoel tetap terlihat tenang dan percaya diri. Ia menilai bahwa etape berkerikil menjadi kesempatan untuk membuat perbedaan.
"Saya tahu ini adalah salah satu sektor terakhir yang sulit di jalan berkerikil, dan saya hanya ingin mengambil keuntungan dari itu," jelas Evenepoel. "Jika kami bisa kembali bersama ke kelompok depan, maka balapan mungkin akan berakhir di sana."
Dengan dominasinya di etape gravel, Evenepoel semakin mengukuhkan dirinya sebagai penantang serius bagi Pogačar di Tour de France tahun ini. Pertarungan mereka di sisa etape balap sepeda paling bergengsi di dunia semakin dinantikan pencinta olahraga.
