Kejuaraan Dunia Sepeda 2025 di Rwanda bakal menyuguhkan tantangan terberat dalam lima tahun terakhir, dengan tanjakan lebih dari 5.000 meter untuk lomba putra.
Rwanda menjadi negara Afrika pertama yang menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia balap sepeda jalan dan time trial putra-putri pada September mendatang. Kompetisi ini akan berlangsung selama sembilan hari di ibu kota Kigali.
Presiden Federasi Sepeda Rwanda, Samson Ndayishimiye, mengungkapkan, trek lomba akan sangat bergunung-gunung, sesuai dengan julukan Rwanda sebagai "Negara Seribu Bukit."
"Untuk putra, jarak tanjakan sekitar 5.000 meter, sedangkan untuk putri sekitar 3.000 meter," ujar Ndayishimiye.
Jarak tanjakan ini menjadi yang tercuram sejak Kejuaraan Dunia di Imola pada 2020, dengan tanjakan 5.000 meter untuk putra dan 3.500 meter untuk putri.
Khusus untuk lomba putra, Bukit Kigali akan menjadi salah satu tanjakan yang dilewati. Bukit ini terkenal sebagai tanjakan pendek dan curam yang sering menjadi bagian dari Tour of Rwanda.
Selain itu, Gunung Kigali, tanjakan sepanjang 5,7 kilometer dengan kemiringan rata-rata 7%, juga akan masuk dalam rute. Empat tanjakan penting lainnya juga akan menjadi medan yang menantang bagi para pesepeda.
Lintasan yang berat ini diperkirakan akan menguntungkan atlet-atlet seperti Tadej Pogačar dan Demi Vollering, yang difavoritkan untuk menjadi juara pada edisi 2024.
"Kami tidak hanya ingin menggelar balapan, tetapi juga menjadi sebuah perhelatan bagi Afrika," kata Ndayishimiye.
Meskipun Rwanda baru memiliki satu pesepeda WorldTour, yakni Adrian Niyonshuti, negara ini dianggap sebagai salah satu pusat bersepeda di Afrika, meski Eritrea dan Ethiopia telah menghasilkan lebih banyak pembalap papan atas.
Ndayishimiye mengimbau para penggemar sepeda di Eropa untuk hadir ke Rwanda meskipun biaya penerbangannya cukup mahal.
"Kami mendorong semua orang untuk memesan hotel di muka, mendaftarkan diri, dan menjadi bagian dari sejarah. Kami akan berpikir kreatif agar semua orang yang terlibat bisa merasakan pengalaman yang spesial. Mereka bisa mengunjungi atraksi lain seperti melihat gorila di taman nasional dan hutan," ujarnya.