Tour de France, ajang balap sepeda paling bergengsi di dunia, selalu menyuguhkan kejutan yang menarik. Salah satunya adalah pembalap yang tidak diunggulkan justru bisa mengenakan jersey kuning sebagai pemimpin klasemen umum.
Romain Bardet, Kejutan di Hari Pertama
Tahun ini, Romain Bardet dari Prancis berhasil meraih jersey kuning pada hari pertama Tour de France. Meski sudah berusia 33 tahun dan tidak pernah mengenakan jersey kuning sebelumnya, Bardet tampil impresif dan mengalahkan pembalap-pembalap ternama. Ia mengaku telah lama menantikan momen ini sepanjang karirnya.
Jersey kuning merupakan simbol prestise dan kehormatan dalam balap sepeda. Membawanya, meski hanya untuk satu hari, merupakan pencapaian luar biasa yang tidak akan pernah terlupakan.
Yves Lampaert, Petani yang Menggebrak Tour de France
Pada tahun 2022, Yves Lampaert dari Belgia membuat kejutan serupa. Ia tidak menyangka bisa memenangkan etape pertama di Copenhagen dan mengenakan jersey kuning. Sebagai putra petani, pencapaian ini sangat membanggakan baginya. Lampaert mengungkapkan bahwa momen tersebut mengingatkannya pada masa kecilnya ketika ia menonton Tour de France bersama saudaranya.
Mike Teunnissen, Kemenangan Tak Terduga
Mike Teunnissen dari Belanda juga mengalami kejutan serupa pada Tour de France 2019. Awalnya, ia hanya berperan sebagai pemandu bagi rekan setimnya, Dylan Groenewegen. Namun, kecelakaan yang menimpa Groenewegen memberikan kesempatan bagi Teunnissen untuk beraksi. Ia berhasil mengalahkan pembalap-pembalap top dan meraih kemenangan etape pertama.
David Millar, Debut Luar Biasa
Pada Tour de France pertamanya, David Millar dari Inggris berhasil mengalahkan juara bertahan, Lance Armstrong, pada etape pembuka. Pembalap yang saat itu berusia 23 tahun tersebut tampil lepas dari tekanan dan meraih kemenangan yang tidak disangka-sangka. Kemenangan ini membawa perubahan signifikan dalam hidupnya, termasuk ketenaran dan pengakuan dari masyarakat setempat.
Pengaruh Jersey Kuning
Membawa jersey kuning tidak hanya soal kehormatan, tetapi juga memiliki pengaruh yang besar. Para pembalap yang mengenakan jersey ini akan mendapatkan respek dari pesaingnya dan mendapat dukungan luar biasa dari para penggemar.
Kejutan-kejutan yang terjadi dalam perebutan jersey kuning menambah daya tarik dan ketegangan Tour de France. Pembalap-pembalap yang tidak diunggulkan membuktikan bahwa dengan kerja keras dan keberanian, mereka mampu meraih pencapaian yang luar biasa.
