Pada etape ke-11 Tour de France, dominasi Tadej Pogačar (UAE Team Emirates) yang selama ini tak terbendung akhirnya terusik. Di etape bergunung-gunung yang melelahkan, Jonas Vingegaard (Visma-Lease a Bike) berhasil mengalahkan Pogačar dalam sprint dua arah, menyalakan pertempuran dramatis untuk gelar juara umum (GC).
Pogačar membuat serangan tunggal di puncak Puy Muy Pas de Peyrol, tanjakan tersulit hari itu. Serangannya sempat memberikan kesan bahwa Tour de France akan segera berakhir dengan kemenangan Pogačar. Namun, Vingegaard berhasil mengejar dan menyusul Pogačar di tanjakan Col de Pertus, akhirnya mengalahkannya dalam perebutan kemenangan etape.
Meskipun Pogačar masih memimpin GC, kekalahannya dari Vingegaard telah mengguncang kepercayaan diri sang juara bertahan. Vingegaard sendiri menegaskan bahwa kondisinya saat ini sangat prima.
Menurut Pogačar, ia berencana untuk melakukan serangan habis-habisan di Puy Mary dan mencoba mempertahankan jarak hingga garis finis. Namun, Vingegaard menunjukkan performa yang luar biasa di tanjakan kedua terakhir. Pogačar mengakui bahwa ia merasa kebingungan dan sedikit terlalu memaksakan diri, sehingga memberi kesempatan bagi Vingegaard untuk mengejar.
Pertempuran puncak Tour de France kini menjadi lebih sengit dan seimbang. Pogačar tetap memimpin GC, tetapi keunggulannya telah berkurang menjadi sekitar satu menit dari Vingegaard. Pogačar menyatakan bahwa ia lebih siap menghadapi tanjakan-tanjakan besar di Pyrenees, sementara Vingegaard unggul dalam etape berbukit seperti hari ini.
Persaingan keduanya diprediksi akan semakin seru di etape-etape selanjutnya. Dengan kondisi Pogačar yang tidak lagi se dominan sebelumnya dan performa Vingegaard yang semakin meningkat, pertempuran untuk gelar juara umum Tour de France 2023 semakin memanas.