Tour de France 2023 kembali diwarnai momen emosional saat Jonas Vingegaard merebut kemenangan etape di Le Lioran. Pencapaian ini terasa istimewa bagi pembalap asal Denmark itu, yang baru tiga bulan lalu sempat dihantui rasa takut akibat cedera parah.
Hanya tiga bulan lalu, Vingegaard terbaring di rumah sakit setelah mengalami paru-paru bocor dan tulang selangka patah dalam kecelakaan beruntun pada Vuelta a Basque Country. Kondisi Vingegaard sempat mengkhawatirkan, bahkan sang ayah menyatakan tidak mengetahui kabar terbaru putranya.
Namun, dengan tekad yang kuat, Vingegaard bangkit dari keterpurukan. Ia kembali berlatih pada awal Mei dan bergabung dengan timnya, Jumbo-Visma, untuk pemusatan latihan pada Juni. Keraguan tentang kemampuannya berangsur memudar setelah ia tampil meyakinkan di minggu pertama Tour de France.
Pada etape ke-11 yang menantang di Massif Central, Vingegaard membuktikan bahwa ia telah kembali ke performa terbaiknya. Tim UAE Team Emirates pimpinan Tadej Pogačar berusaha menguji kemampuan Vingegaard, tetapi pembalap Denmark itu mampu membalikkan keadaan.
Setelah tertinggal 35 detik dari Pogačar pada pendakian Puy Mary, Vingegaard mengejar dengan gigih di Col de Pertus dan menyusul lawannya. Dalam sprint menanjak di Le Lioran, Vingegaard mengejutkan Pogačar dengan kemenangan tipis.
Kemenangan ini bukan hanya gelar etape, tetapi juga pukulan psikologis yang signifikan bagi Pogačar. Vingegaard mendedikasikan kemenangannya untuk keluarganya, yang telah mendukungnya selama masa sulit.
"Saya tidak pernah menyangka bisa sejauh ini," kata Vingegaard dengan berlinang air mata. "Melihat dari mana saya berasal, saya tidak yakin banyak pembalap yang bisa mencapai Tour de France. Ini adalah kemenangan besar bagi saya."
Kemenangan ini memicu harapan baru bagi Jumbo-Visma, yang telah berjuang mengatasi nasib buruk musim ini. Vingegaard berharap kemenangannya menjadi titik balik, tidak hanya untuk Tour de France, tetapi juga untuk seluruh musim.
