Pembalap asal Idaho, Neilson Powless Jorgenson, merupakan bintang muda yang tengah naik daun di dunia balap sepeda. Terbukti dari pencapaiannya yang mengesankan di musim ini.
Meski baru berusia 25 tahun, Jorgenson telah tiga kali berpartisipasi di Tour de France. Tahun ini, ia mengemban tugas penting, yakni melindungi sang juara bertahan, Jonas Vingegaard, setelah rekan setim Vingegaard, Sepp Kuss, absen karena Covid-19.
Jorgenson membuktikan dirinya sebagai aset serba bisa bagi Team Visma-Lease a Bike. Ia telah mengukir kemenangan di Paris-Nice, Dwars door Vlaanderen, dan finis kedua di Criterium du Dauphiné.
Lahir di California tetapi besar di Boise, Idaho, Jorgenson memulai karier bersepedanya bersama tim Boise Young Rider Development Squad. Pada tahun 2010, ia meraih gelar Juara Nasional AS di kategori cyclocross usia 10-12 tahun.
Jorgenson mengembangkan kemampuan bahasa Prancisnya melalui interaksi dengan rekan setimnya di tim. Ia pun kini tinggal di Nice, Prancis, bersama rekan senegaranya Sean Quinn.
Meski memiliki postur yang tinggi, Jorgenson tak bercita-cita menjadi pesaing utama di grand tour. Ia menganggap hal itu cukup menantang mengingat kebutuhan energi yang tinggi.
Pada Tour de France 2022, Jorgenson hampir meraih kemenangan di etape kesembilan. Namun, ia mengaku mengalami "pertempuran mental" karena atmosfer yang aneh di bagian akhir etape tersebut.
Sayangnya, Jorgenson terpaksa mundur dari Tour de France 2023 saat menjelang etape ke-16 karena mengalami cedera hamstring.
Terlepas dari kemunduran tersebut, pencapaian Jorgenson tetap luar biasa. Ia menjadi pembalap AS pertama sejak 2006 yang memenangkan Paris-Nice. Pengetahuannya yang mendalam tentang lintasan menjadi faktor kunci kemenangannya.
Dua minggu setelah Paris-Nice, Jorgenson kembali menorehkan prestasi dengan memenangkan "Dwars door Vlaanderen" setelah melakukan serangan terakhir di bagian berbatu di akhir balapan.
