Illi Gardner, pendaki asal Wales, telah mengukir prestasi gemilang dengan menguasai puncak-puncak menantang di Eropa. Ia membuktikan bahwa kemampuannya bukan sekadar hasrat untuk menorehkan rekor pribadi, melainkan untuk menyabet mahkota (QOM) pendaki tercepat.
Dalam perjalanan liburannya ke Pegunungan Alpen Prancis, Gardner mendaki Col du Télégraphe, Col du Galibier, dan Alpe d’Huez, meninggalkan jejak sebagai penguasa baru puncak-puncak tersebut. Ia juga berhasil menundukkan Ventoux, gunung yang terkenal menjadi tantangan bagi para pesepeda.
Selain menorehkan QOM di Strava, Gardner juga tampil mengesankan dalam acara Marmotte Grimpée d’Alpe, menjadi wanita pertama yang menyelesaikan pendakian 13 km menuju Alpe d’Huez dalam waktu 47:48.
Kendati berbakat, Gardner saat ini memilih untuk tidak berkompetisi secara profesional. Risiko, finansial, dan kecintaannya pada pendakian bukit menjadi alasan utama keputusan tersebut.
"Saya tidak begitu suka balap jalanan. Kebugaran dan mendaki bukit hanyalah bagian kecil dari balap jalanan. Mendaki bukit adalah yang saya sukai," ungkap Gardner.
Ia menyoroti kesenjangan finansial dalam dunia balap sepeda wanita yang membuat sulit bagi atlet untuk mengejar karier di bidang ini. "Saya berharap suatu hari nanti, olahraga ini akan mencapai titik di mana ada lebih banyak uang di sisi wanita," ujarnya.
Gardner kini bekerja sebagai seniman efek visual untuk acara TV. Ia tidak pernah benar-benar mempertimbangkan berkarir di dunia balap sepeda.
Meski tidak lagi aktif di dunia balap, Gardner tetap menjaga kebugarannya dan mencari tantangan pendakian baru. Ia berharap dapat menemukan lebih banyak acara yang sesuai dengan minat mendakinya.
"Saya sangat menikmati latihan dan mendaki, tetapi satu-satunya hal yang hilang adalah tidak adanya cukup acara yang mirip dengan jenis balap yang saya sukai," kata Gardner.