Oksana Masters, pembawa obor Paralimpiade, mengukir sejarah dengan mengklaim medali pertamanya di ajang Paralimpiade Paris 2024. Atlet Amerika Serikat berusia 35 tahun ini sukses mempertahankan medali emasnya di nomor time trial H4-5 putri.
Setelah tertinggal 30 detik di pertengahan balapan, Masters menunjukkan semangat juangnya yang luar biasa. Ia menyalip lawan-lawannya dan finis dengan catatan waktu 23:45.20. Kemenangan ini menambah koleksi medali emas Paralimpiade-nya menjadi delapan.
Dominasi Masters dalam paracycling berlanjut dengan raihan medali emas ketiganya dalam cabang olahraga ini. Di samping paracycling, ia juga telah berkarier di pararowing dan paraskiing, sehingga menjadikannya salah satu atlet Paralimpiade paling berprestasi sepanjang masa.
Kisah hidup Masters bagaikan dongeng. Terlahir dengan disabilitas bawaan akibat paparan radiasi bencana nuklir Chernobyl, ia mengalami masa kecil yang traumatis di panti asuhan. Berkat adopsi di usia tujuh tahun, ia mendapat kesempatan baru untuk berkembang.
Dengan dorongan sang ibu, Masters mulai menekuni olahraga rowing di usia remaja. Ia jatuh cinta pada olahraga itu dan meniti karier Paralimpiade-nya. Meski cedera punggung mengakhiri karier rowing-nya, ia menemukan gairah baru di lereng ski, meraih tujuh medali, termasuk dua medali emas.
Masters melakukan debut paracycling di Paralimpiade Rio 2016, namun belum berhasil meraih medali. Namun, di Tokyo 2020, ia membuktikan kehebatannya dengan menyabet dua medali emas dalam time trial dan road race.
Setelah mempertahankan gelarnya, perjalanan Paralimpiade Masters berlanjut di nomor road race H5 pada Kamis dan mixed team relay H1-5 pada Sabtu. Perjuangan tak kenal lelah dan semangat juangnya yang tinggi menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa segala keterbatasan dapat diatasi dengan tekad dan kerja keras.