Beranda Balap Covid-19 di Peloton: Dari Karantina Ketat ke Penerimaan Bertahap

Covid-19 di Peloton: Dari Karantina Ketat ke Penerimaan Bertahap

12
0

Virus Covid-19 masih mengintai gelaran Grand Tour, tetapi sikap peloton mulai berubah. Isaac Del Toro dari UAE-Team Emirates, yang didiagnosis Covid-19 dengan gejala ringan, tetap diizinkan melanjutkan balapan Vuelta a España.

Kebijakan baru ini menunjukkan pergeseran dalam pendekatan terhadap Covid-19 di dunia balap sepeda. Sebelumnya, diagnosis positif berarti langsung didiskualifikasi dari Grand Tour. Namun, aturan telah dilonggarkan, mempertimbangkan tingkat vaksinasi yang tinggi dan gejala yang umumnya ringan.

Sikap lunak ini juga tercermin dari keputusan UCI untuk mengakhiri tes Covid-19 pada hari istirahat. Pengetatan protokol pada Tour de France tahun ini, termasuk penggunaan kembali masker, merupakan pengecualian akibat lonjakan kasus positif.

Meskipun infeksi Covid-19 tidak selalu menyebabkan gejala berat, kekhawatiran tentang Long Covid tetap ada. Sebuah studi menunjukkan bahwa sekitar 10% dari mereka yang terinfeksi pada usia 18-49 tahun mengalami gejala jangka panjang.

Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga sedang dapat bermanfaat selama infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan atas. Dengan mempertimbangkan beban latihan yang intens pada pembalap Grand Tour, masih belum ada kesimpulan pasti mengenai dampak Covid-19 jangka panjang pada performanya.

Dengan semakin banyak pembalap yang didiagnosis Covid-19 tetapi tetap diizinkan berkompetisi, sepertinya peloton secara bertahap menerima virus ini. Meskipun bukan lagi ancaman yang mengancam karir, Covid-19 tetap menjadi pengingat bahwa pandemi belum berakhir sepenuhnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini