Pescara, Italia – Kabar duka menyelimuti dunia balap sepeda. Simone Roganti, pembalap muda berusia 21 tahun, ditemukan meninggal dunia karena gangguan irama jantung (aritmia).
Menurut laporan dari kantor berita Italia ANSA, aritmia yang diderita Roganti kemungkinan besar disebabkan oleh kelainan genetik. Hasil otopsi yang dilakukan oleh Dr. Cristian D’Ovidio dari Universitas Chieti mengungkapkan bahwa fibrilasi ventrikel menjadi penyebab fatal.
Roganti diketahui mengalami nyeri dada dan muntah pada Jumat (30/8) malam. Paramedis yang datang ke lokasi kejadian tak berhasil menyelamatkan nyawanya.
Pemakaman Roganti dilangsungkan di Piazza Di Marzio, Spoltore, Rabu (4/9). Hadir dalam pemakaman tersebut perwakilan dari tim baru Roganti, Unibet-TDT, dan tim sebelumnya, MG K Vis Colors for Peace.
Unibet-TDT mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas kepergian Roganti. Tim tersebut mengenang saat menjemput Roganti di Bandara Schipol dan menyambutnya dengan hangat.
"Anda memiliki senyum yang tak pernah pudar. Itu adalah momen spesial, bukan hanya untuk Anda, tapi juga untuk kami. Anda baru saja mewujudkan impian Anda," tulis tim tersebut dalam postingan media sosial.
Tim itu juga mengungkapkan kebanggaan bisa menemani Roganti di akhir karier balapnya, yang berakhir terlalu dini. "Kami bangga bisa berbagi berkilo-kilometer terakhir perlombaan Anda bersama Anda dan keluarga," lanjut postingan tersebut.
Kepergian Roganti telah meninggalkan luka yang dalam bagi komunitas balap sepeda dan kota Spoltore, tempat ia berlatih setiap hari. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan jantung, terutama bagi para atlet muda yang mengejar impian mereka.
