Beranda Berita Absennya Wout van Aert Merugikan Belgia di Kejuaraan Dunia

Absennya Wout van Aert Merugikan Belgia di Kejuaraan Dunia

11
0

Jakarta, CNN Indonesia – Remco Evenepoel mengungkapkan kesedihannya atas cederanya Wout van Aert yang mengakhiri musimnya di Vuelta a España. Insiden itu disebut Evenepoel sebagai "kehilangan besar" bagi Belgia menjelang Kejuaraan Dunia UCI Road di Zurich akhir bulan ini.

Van Aert mengalami kecelakaan parah saat menuruni bukit di etape ke-16 Grand Tour Spanyol. Ia terpaksa meninggalkan balapan, dan tim Visma-Lease a Bike mengonfirmasi bahwa pebalap berusia 29 tahun itu tidak akan kembali berlomba pada 2024.

Meski pengumuman skuad belum dibuat, Van Aert dan Evenepoel diperkirakan akan bersaing dalam balap uji waktu individu dan balap jalan raya di Swiss dengan jersey tim nasional mereka.

"Ini kerugian besar bagi kami, tapi begitulah bersepeda. Kami harus menemukan pengganti yang bagus, tapi saya pikir pelatih tim nasional tahu apa yang harus dilakukan," ujar Evenepoel kepada Cyclingnews.

"Kami bisa menduga [dia mengakhiri musimnya] dengan jenis cedera yang dia alami. Cedera pada lutut selalu sulit untuk diatasi, terutama saat Anda mengalami cedera seperti yang dia alami sekarang," tambah Juara Olimpiade dua kali itu.

Absennya Van Aert membuat Evenepoel, yang naik podium Tour de France pada debutnya musim panas ini, akan menuju Zurich untuk bertarung melawan pebalap seperti Tadej Pogačar dan Mathieu van der Poel tanpa ditemani tandemnya yang biasa.

Namun, jagoan Soudal Quick-Step itu yakin tim nasionalnya memiliki kekuatan untuk mengatasi kehilangan Van Aert. "Ini trek yang cukup berat, tapi saya pikir kami [Belgia] memiliki beberapa pebalap yang telah meningkat tahun ini. Saya kira kami punya beberapa pilihan untuk menggantikan Wout. Tentu saja sulit menggantikannya, tapi kami tidak punya pilihan lain," jelas Evenepoel.

Meski perhatian tertuju pada ambisinya di Kejuaraan Dunia, Evenepoel belum tampil maksimal di Tour of Britain. Ia menggambarkan minggunya sejauh ini sebagai "penderitaan."

Menyadari jerih payahnya selama musim panas telah membekas, ia menambahkan: "Bagi saya, ini adalah pembangunan kembali setelah Olimpiade dan Tour, jadi saya hanya menderita. Saya pikir dua hari lalu adalah hari yang baik bagi saya, tapi kemarin dengan hujan dan cuaca buruk, saya merasa agak kosong."

"Saya menjalani sebulan dengan suhu 40 derajat, jadi datang ke sini dengan suhu 10 derajat dan hujan tidak begitu menyenangkan. Jadi, saya hanya menderita dan melakukan yang terbaik untuk membantu tim juga."

Pebalap berusia 24 tahun itu juga bertekad untuk menambah Monumen lainnya ke palmarèsnya sebelum tahun ini berakhir. Ia mengonfirmasi akan mengakhiri musimnya di Il Lombardia pada 12 Oktober.

"Saya akan mengakhiri musim saya dengan Italian Classics dan Worlds. Il Lombardia akan menjadi balapan terakhir saya."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini