Beranda Berita Gravel Jerman: Kemenangan Schiff dan Voss Diwarnai Kontroversi

Gravel Jerman: Kemenangan Schiff dan Voss Diwarnai Kontroversi

38
0

Carolin Schiff dan Paul Voss berhasil meraih gelar Juara Jerman Gravel pada hari Minggu (16/10/2022). Namun, kemenangan keduanya tak luput dari insiden kecelakaan dan kontroversi dalam perlombaan putri.

Schiff mempertahankan gelar juara putri untuk kedua kalinya berturut-turut, sementara Voss meraih gelar pertamanya di ajang gravel. Bagi Voss, ini adalah gelar kedua setelah meraih juara nasional junior cyclocross pada tahun 2004.

Pada kategori putri, perlombaan berlangsung sengit hingga menyisakan sprint terakhir di tanjakan. Schiff, juara Unbound Gravel 200, berhasil mengalahkan Rosa Klöser (Rose-MAAP) dengan selisih tiga detik. Janine Schneider (Embrace The World) finis di urutan ketiga dengan selisih waktu hampir 10 menit.

Schiff mengaku mengalami dua kali kecelakaan selama lomba, membuatnya harus mengejar ketinggalan hingga 18 kilometer terakhir. "Saya sangat senang menjadi Juara Jerman Gravel lagi. Ini perlombaan yang sulit dengan banyak naik turun bagi saya, baik secara fisik maupun mental," tulis Schiff di media sosial.

Sementara itu, Klöser menyoroti keberatannya dalam perlombaan yang menerapkan start massal antara pembalap putra dan putri. Ia mengungkapkan sempat memimpin perlombaan selama 39 kilometer dari total 123 kilometer. Namun, Schiff mampu mendekatinya karena memanfaatkan bantuan angin dari salah satu pembalap putra. Klöser pun tak kuasa menahan serangan Schiff karena sudah kehabisan tenaga.

"Saya akhirnya terkejar setelah bagian jalan terpanjang dengan jarak 18 kilometer sebelum finis oleh pemenang yang dibantu oleh seorang pembalap kuat. Sulit untuk menerimanya setelah berada di depan sepanjang hari, tetapi itu tidak melanggar aturan dalam perlombaan campuran," tulis Klöser di Instagram.

"Saya berharap Federasi Balap Sepeda Jerman akan memberikan balapan terpisah untuk putri di tahun mendatang demi menciptakan lingkungan yang lebih menarik, aman, dan adil bagi semua orang."

Klöser menjelaskan, bantuan angin dari pembalap lain masih diperbolehkan sesuai aturan lomba. Namun, pembalap putri saat ini beradaptasi dengan aturan baru untuk mencegah pencampuran kategori dan menjadikan perlombaan khusus putri.

Berbeda dengan banyak kejuaraan gravel di dunia, Jerman masih menggunakan start massal untuk semua pembalap elite putra dan putri. Hal ini membuat mereka harus berkompetisi bersama di medan yang bervariasi di wilayah Gunung Berapi Eifel dengan tanjakan setinggi 2.700 meter.

Australia, Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat termasuk negara yang menyediakan start terpisah untuk putri dan putra di kejuaraan gravel nasional, dengan rentang waktu antara 5 hingga 20 menit untuk lintasan yang sama. Sementara Kejuaraan Dunia Gravel UCI juga menyediakan acara terpisah untuk elite putri dan putra pada hari yang berbeda, meskipun jaraknya berbeda.

Schiff, yang juga memenangkan Unbound Gravel 200 dua tahun lalu, menunjukkan keuletannya dengan mengatasi dua kecelakaan pada perlombaan hari Minggu. Ini merupakan kemenangan keenamnya di musim ini, termasuk tiga di ajang Seri Dunia Gravel UCI.

Pada kategori putra, Voss juga mengalami insiden kecelakaan sebanyak empat kali. Namun, ia tetap berhasil finis dengan keunggulan waktu 1:48 dari Sascha Weber (Trek-Snooze VSD) dan 2:51 dari juara bertahan Lukas Baum (Orbea-Leatt-Speed Company).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini