Pemerintah Inggris dan British Cycling tengah melakukan pembahasan serius dengan penyelenggara Tour de France, ASO, untuk memboyong balapan prestisius tersebut ke Negeri Ratu pada 2027. Rencana ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali kejayaan Grand Départ di Inggris, yang terakhir kali digelar di Leeds pada 2014.
"TdF27 diidentifikasi sebagai target tuan rumah oleh UK Sport awal tahun ini, dan kami mendukung diskusi yang sedang berlangsung," ungkap juru bicara British Cycling.
CEO British Cycling, Jon Dutton, menyatakan dukungan penuhnya terhadap gelaran Grand Départ Tour de France di Inggris. Menurutnya, balapan tersebut akan memberikan dampak positif yang luar biasa, meningkatkan visibilitas, dan memungkinkan mitra untuk memberikan nilai sosial yang lebih besar.
"Biaya masih dalam proses penghitungan, tetapi negara kami pasti mampu menyelenggarakan Tour," ujar Dutton.
Lokasi pasti start Tour di Inggris masih belum ditentukan. UK Sport sebelumnya berharap dapat menjadi tuan rumah pada 2026, namun batal karena Tour malah akan dimulai di Barcelona tahun itu.
"Kami sedang melakukan studi kelayakan mengenai biaya, dampak, dan persyaratan teknis untuk menjadi tuan rumah Tour de France di masa depan," kata juru bicara UK Sport. "Tour de France adalah salah satu acara olahraga global terbesar dan merupakan target tuan rumah utama bagi kami."
Trend menggelar Grand Départ di luar Prancis semakin marak dalam beberapa edisi terakhir. Tahun ini, balapan dimulai di Florence, Italia, sementara pada 2023 dan 2022 dimulai di Spanyol dan Denmark. Tahun depan, Tour akan bertolak dari Lille, Prancis, sebelum kembali melebarkan sayap ke Barcelona pada 2026.
Jika Inggris berhasil menjadi tuan rumah Grand Départ Tour de France pada 2027, ini akan menjadi momentum besar bagi dunia olahraga dan pariwisata Inggris. Balapan ini diprediksi akan menarik jutaan penonton, meningkatkan profil Inggris di kancah internasional, dan memberikan dorongan ekonomi bagi wilayah yang menjadi rute balapan.
