Legenda bersepeda Julian Alaphilippe akan mengakhiri perjalanannya selama 10 tahun bersama tim Soudal-Quickstep dalam perlombaan terakhirnya di Il Lombardia pada 12 Oktober mendatang. Sang juara dunia dua kali itu akan bergabung dengan Tudor Pro Cycling Team milik Fabian Cancellara dengan kesepakatan tiga tahun.
Meski mendapat kritik dari Patrick Lefevere, manajer timnya saat ini, Alaphilippe menyebut kepindahannya sebagai "akhir dari sebuah era". Ia mengaku butuh lingkungan baru untuk merevitalisasi kariernya yang gemilang.
Selama berkostum biru Quickstep, Alaphilippe meraih kemenangan ikonik di Milan-San Remo, Strade Bianche, La Flèche Wallonne (tiga kali), Giro d’Italia, dan Tour de France. Ia menjadi ikon Tour de France dengan enam kemenangan etape dan hampir memenangkan balapan pada 2019 dengan taktik yang berani.
TotalEnergies sempat mendekati Alaphilippe, namun sang pebalap memilih Tudor karena dianggap lebih sesuai dengan tujuannya. Keputusan itu membuat tim Prancis tersebut berisiko absen dari Tour de France untuk pertama kalinya sejak 2000.
Meski begitu, Alaphilippe saat ini fokus mengakhiri petualangannya di Quickstep dengan gemilang. Ia berharap dapat meraih satu kemenangan lagi bersama "Wolfpack" sebelum bergabung dengan Tudor.
Alaphilippe percaya bahwa kondisi fisiknya telah pulih dari cedera dan kecelakaan yang dialaminya. Ia siap berjuang untuk meraih kemenangan di balapan mendatang hingga akhir kariernya.
"Jika saya tahu alasannya, saya akan memberi tahu Anda," ucap Alaphilippe tentang perjuangannya. "Saat Anda melakukan semua yang Anda bisa dan melawan momen buruk, Anda tahu bahwa itu akan berubah."