Solihull, Inggris – Uji coba kamera pintar sedang dilakukan di Solihull, West Midlands. Kamera ini bertujuan untuk mempermudah perjalanan pesepeda dan pejalan kaki di penyeberangan toucan, yaitu penyeberangan lampu lalu lintas di mana pengendara sepeda dan pejalan kaki melintas bersama.
Kamera pintar VivaCity akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pengguna dari jarak hingga 30 meter saat mereka mendekat, dan menyalakan lampu hijau tepat waktu agar mereka dapat tiba di penyeberangan. Semua ini dilakukan secara anonim.
Teknologi yang seharusnya bermanfaat bagi mobilitas aktif ini justru mendapat reaksi negatif. Uji coba tersebut dianggap sebagai bagian dari "perang terhadap pengendara" oleh media seperti Telegraph dan Daily Mail.
Secara khusus, media menyoroti prioritas yang diberikan pada pesepeda dibanding mobil. Namun, lampu lalu lintas tidak memprioritaskan pesepeda atau pejalan kaki lebih dari sebelumnya. Mobil tetap harus berhenti saat lampu merah menyala agar pesepeda dan pejalan kaki dapat menyeberang.
Dengan waktu tambahan yang diperlukan untuk mengenali pesepeda dan menyalakan lampu hijau diperkirakan sekitar empat detik, waktu tunggu bagi pesepeda dan pejalan kaki yang biasanya menekan tombol dapat berkurang secara signifikan.
Perjalanan aktif dengan berjalan atau bersepeda menghadapi tantangan tersendiri, termasuk cuaca buruk dan bahaya lalu lintas. Namun, kota-kota besar bergantung pada mobilitas aktif untuk keberlanjutan dan kelayakan huni di masa depan.
Kamera pintar di Solihull merupakan langkah kecil namun berharga dalam mendukung mobilitas aktif. Selain memudahkan perjalanan pengguna jalan, teknologi ini juga dapat berkontribusi pada jalanan yang lebih lengang dan udara yang lebih bersih, sehingga bermanfaat bagi semua orang, termasuk pengendara.
