Paris, Prancis – Mathieu van der Poel menggebrak dunia balap sepeda pada Minggu (17/4) sore dengan kemenangan sensasional di ajang Paris-Roubaix. Pembalap asal Belanda tersebut melontarkan serangan yang mencengangkan dari jarak hampir 60 kilometer di sektor Orchies yang berbatu.
Van der Poel berhasil melesat sendirian dan mempertahankan keunggulannya hingga garis finis, mengamankan gelar Paris-Roubaix untuk kedua kalinya secara beruntun. Kemenangan ini juga melengkapi hari yang luar biasa bagi timnya, Alpecin-Deceuninck, yang meraih posisi kedua melalui Jasper Philipsen.
Usai balapan, Van der Poel mengaku tidak bisa menjelaskan keputusannya untuk menyerang dari jarak yang sangat jauh. Namun, ia menyatakan bahwa kurangnya kerja sama dalam kelompok terdepan memaksanya untuk mengambil tindakan.
"Saya hanya merasa sangat baik untuk waktu yang lama," ujar Van der Poel. "Saya tidak membuat rencana khusus sebelum balapan, lebih memilih untuk berpacu dengan insting saat balapan berlangsung."
"Saya pikir itu waktu yang tepat," jelasnya. "Kami berada dalam kelompok yang cukup kecil dan kerja sama tidak begitu baik. Saya hanya ingin membuatnya lebih sulit di babak final, dan saya pikir itu selalu menjadi kekuatan saya. Saya tidak menyangka akan sendirian di sektor batu ini, tapi saya mendapat celah yang bagus."
Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Van der Poel dalam balapan klasik bergengsi musim ini setelah ia juga menaklukkan Tour of Flanders dengan serangan solo. Ketika ditanya apakah kemenangannya di Roubaix lebih mengesankan, Van der Poel mengatakan sulit untuk membandingkan keduanya.
"Ini adalah balapan yang berbeda, juga dengan cuaca di Flanders," terang Van der Poel. "Tapi, saya selalu menjadi lebih baik setelah beberapa balapan. Saya pikir saya membuat keputusan yang tepat untuk menjalani beberapa hari di Spanyol di bawah sinar matahari, itu membuat saya rileks sebelum hari-hari seperti ini."
Van der Poel juga mengungkapkan bahwa ia menikmati setiap momen kemenangannya, terutama saat memasuki trek balap velodrome di tengah gemuruh sorakan.
"Saya hanya fokus pada cyclo-cross ketika saya masih muda," kata Van der Poel. "Sungguh luar biasa dan saya benar-benar mencoba menikmati bagian terakhir balapan yang tidak bisa saya lakukan di Flanders karena saya sudah mencapai batas saya di sana."
"Hari ini saya merasa masih lebih baik di final, jadi saya benar-benar mencoba menikmatinya karena ini adalah momen spesial dan tidak akan bertahan selamanya," pungkasnya.
