Paris – Pembalap asal Belanda, Mathieu Van der Poel (Alpecin-Deceuninck), kembali menunjukkan dominasinya pada tahun ini. Ia sukses mengunci kemenangan keduanya di ajang bersepeda legendaris Paris-Roubaix pada Minggu (17/4).
Perjalanan Van der Poel pada balapan yang dikenal dengan sektor berbatu kerikilnya itu tidak mudah. Rival utamanya, Wout Van Aert (Visma-Lease a Bike), hampir saja mengalahkannya seperti tahun sebelumnya. Namun, nasib baik berpihak pada Van der Poel, yang berhasil melewati sektor Carrefour de L’Arbre tanpa masalah.
"Saya tidak pernah bermimpi bisa seperti ini saat masih kecil. Saya sangat termotivasi tahun ini. Saya ingin menunjukkan jersey yang saya kenakan dengan cara yang baik, tetapi ternyata hasilnya melebihi ekspektasi," ungkap Van der Poel seusai balapan.
Kemenangan ini sekaligus memperkuat dominasi Van der Poel di lintasan klasik. Ia menjadi pembalap pertama dalam 11 tahun yang mampu meraih gelar ganda Tour of Flanders dan Paris-Roubaix secara beruntun.
Van der Poel tidak lupa memberikan apresiasi kepada rekan satu timnya. "Tim menunjukkan kekuatan kami hari ini. Semua orang berkomitmen dan berada dalam kondisi terbaiknya," ujarnya.
Sementara itu, para pesaing Van der Poel, seperti John Degenkolb ( DSM-firmenich PostNL) dan Mads Pedersen (Lidl-Trek), mengungkapkan kekecewaan mereka. Degenkolb nyaris menangis karena cedera lutut dan ban kempes yang dialaminya. Pedersen merasa timnya kurang beruntung karena Jonathan Milan terpaksa mundur karena kecelakaan.
"Saya sangat terkesan dengan Mathieu, dia benar-benar tampil memukau. Saya tidak bisa mengikutinya saat ia melakukan serangan," kata Pedersen.
Dengan kemenangan ini, Van der Poel semakin memantapkan dirinya sebagai salah satu pembalap terbaik di era modern. Para penggemar pun menantikan aksi selanjutnya dari sang juara yang terus menunjukkan performa terbaiknya.