Beranda Balap Tantrum Tandem: Harmonisasi Kecepatan dan Kepercayaan

Tantrum Tandem: Harmonisasi Kecepatan dan Kepercayaan

3
0

Di atas lintasan adu cepat sepeda, pasangan tandem telah menjadi pemandangan yang tak asing lagi. Tandem, sepeda yang dikendarai oleh dua orang, merupakan representasi unik dari kebersamaan, kerja sama, dan kepercayaan.

Bagi Neil Fachie, seorang peraih 20 gelar juara dunia tandem dan dua medali emas Paralimpiade, tandem tak ubahnya sebuah tarian yang menuntut sinkronisasi dan harmoni. "Saya beradaptasi dengan gaya rekan tandem saya, mereka beradaptasi dengan saya, dan kami menemukan kesamaan yang membuat kami bekerja bersama secepat mungkin," ungkapnya.

Menurut Matt Rotherham, tandem yang dikendarainya bersama Fachie bak kuda besi tunggang tunggal. "Saat mengayuh dengan Neil, saya merasa seperti mengendarai sepeda solo. Dia sangat halus, saya tidak memerhatikannya. Saya merasakan kekuatannya, tapi gerakan dan kelincahan sepeda terasa seperti sepeda reguler saya," ujarnya.

Tandem racing bukanlah sekadar adu kecepatan, melainkan perpaduan antara kerja sama dan kepercayaan. Pasangan pilot dan stoker, yang masing-masing mengayuh di depan dan belakang, harus memiliki komunikasi yang jelas, saling memahami, dan memberikan rasa aman kepada pasangannya.

Bagi Jenny Holl, yang berpasangan dengan Sophie Unwin, kepercayaan sangatlah krusial. "Banyak orang berpikir stoker harus mempercayai pilot yang mengendalikan sepeda," katanya. "Namun, pilot juga harus percaya bahwa stoker tidak akan melakukan tindakan ceroboh."

Unwin, yang memiliki kelainan genetik Stargardt, mengalami gangguan penglihatan pusat. Mengetahui kondisi ini, Holl dapat memahami cara Unwin melihat dan bersiap untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin luput dari pandangannya.

Menariknya, kendati memiliki keterbatasan penglihatan, para atlet tandem justru tidak merasa takut berada di atas lintasan. Unwin bahkan mengungkap, "Saya tidak pernah merasa takut di belakang tandem."

Dalam ajang Paralimpiade, para pesepeda tandem Inggris berhasil meraih tiga medali emas, menjadi bukti kerja sama dan kepercayaan yang mereka bangun. Fachie, yang telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di lintasan tandem, berkata, "Tandem racing adalah hal yang unik. Anda naik sepeda tanpa mengetahui ke mana arahnya. Saya tidak akan naik dengan sembarang orang. Sekarang, saya menghargai hidup saya."

Harmoni, sinkronisasi, dan kepercayaan menjadi kunci kesuksesan pesepeda tandem. Mereka telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk meraih prestasi, asalkan dibangun di atas fondasi kerja sama dan keyakinan yang kuat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini